Mu Qianxun juga sedih melihat Lin You seperti ini, tetapi Ratu Chenxi memeluknya, "Menangislah, menangis dengan lepas, setelah menangis, semuanya akan berakhir, lalu jalani kehidupan yang baik dan serius."
Jika Lin You tidak melampiaskannya, ini akan menjadi beban seumur hidupnya, jadi lebih baik dilampiaskan dan menangislah.
Kini, ruangan itu dipenuhi dengan suara tangisan wanita yang menyayat hati, juga suara teriakan marah Mu Chenxi. Satu suara menutupi suara lainnya.
Jika bukan karena peredam suara di dalam ruangan, mereka pasti sudah ditangkap polisi karena mengganggu ketenangan penghuni lainnya.
Raut wajah Mu Qianxun tampak menghitam. Keramaian dan kegilaan berlanjut sampai jam delapan malam. Lin You menangis dan berbaring di sofa dan tertidur, sementra Ratu Chenxi juga berbaring di atas meja, tampak tidak sadarkan diri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com