"Makanlah."
Mu Qianxun segera meraih tangan besar Ou Zun dan memegangnya kuat-kuat dengan ekspresi gembira
"Kak Ou Zun, kamu yang terbaik."
Kemudian ia mulai makan dengan riang. Tetapi setelah menelannya, ia mendapati jika tidak ada rasa dalam ikan bakar itu. Sontak, ia berkata kepada Ou Zun, "Bolehkah aku mencelupkan daging ikan ini ke dalam sup?"
"Merepotkan sekali!" Ucap Ou Zun dengan gemas.
Meski tidak menyukainya, tapi ia tetap mengambil piring, menyendok sup, menyaringnya dengan sendok penyaring, dan memastikan tidak ada tulang ikan di dalamnya. Lalu ia menyerahkannya pada Mu Qianxun, "Susah sekali, padahal hanya mau makan sesuap saja. Aku selalu tidak punya waktu untuk makan sendiri setiap kali makan denganmu!"
Ketika makan di rumah pun, Mu Qianxun selalu merampok milik Ou Zun tiap kali ia melihat makanan lezat. Jadi, mana sempat Ou Zun bisa makan dengan nikmat?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com