Di dalam mobil, Shen Fanxing masih duduk dalam pangkuan Bo Jingchuan. Posisi mereka berdua masih belum berubah sejak pria itu menggendongnya masuk ke dalam mobil. Kini mobil sudah melaju sangat jauh meninggalkan hotel. Ia menyandarkan kepalanya yang berat ke dada pria itu. Ia juga menghirup aroma tubuh yang begitu akrab dan memberikan rasa teramat nyaman tersendiri baginya. Sarafnya yang baru saja tegang kini menjadi mengendur. Namun, ia merasakan sepertinya pengar di tubuhnya semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba, ia merasakan pelipisnya sangat sakit, serta pusing yang amat berat mengguncang kepalanya.
"Sakit?" tanya Bo Jingchuan secara tiba-tiba dengan suara yang rendah sambil membelai rambut Shen Fanxing dengan tangan lebarnya.
Kelopak mata Shen Fanxing terasa amat berat. Ia menyandarkan kepalanya di jendela, lalu mengangguk sedih dengan matanya yang tertutup. "Pusing…"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com