"Diam!" Xu Qingzhi yang berada di dekatnya tiba-tiba berteriak. Suaranya penuh murka dan kemarahan. Sekumpulan wanita yang bergunjing tentang Shen Fanxing juga langsung terkejut dan menutup mulutnya dengan ketakutan. "Kalau kalian membicarakan semua itu tanpa bukti dan tidak bertanggung jawab atas omong kosong kalian, berhati-hatilah aku akan menuntutmu karena fitnah yang kalian ucapkan!"
Perkataan Xu Qingzhi yang begitu meyakinkan membuat wanita tadi masih diselimuti ketakutan akan aura menakutkan dari tubuhnya. Ia pun memilih untuk mundur dan tidak bersuara lagi.
Setelah itu, Xu Qingzhi menoleh ke arah Shen Fanxing. Dan benar saja, ia melihat wajah rupawan sahabatnya itu perlahan terlihat memucat. Kompetisi piano kala itu...
"Fanxing…" kata Xu Qingzhi. Ekspresi wajahnya sangat patah hati. Ia tidak mengetahui harus melakukan apa untuk menenangkan Shen Fanxing.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com