"Kak, apakah kau tidak mempercayaiku? Apakah kau merasa aku membohongi kalian? Aku tahu aku masih belum cukup baik sekarang, kakak pasti merendahkanku, jadi tidak ingin mengakuiku."
Qiao Anxin merasa panik selama beberapa saat, dan segera berpura-pura sedih. Qiao Anxin mengulurkan tangan untuk menyeka air matanya, dan berkata dengan menyedihkan, "Tapi, Kakak boleh saja tidak menyukaiku, tapi mengapa harus memfitnahku."
Qiao Anxin terus berbicara hingga matanya memerah. "Mungkinkah hasil tes DNA juga bisa dipalsukan? Ibu ikut pergi bersamaku, jika aku melakukan sesuatu, apakah ibu bisa tidak tahu? Lagipula, jika bukan karena ibu yang memberitahuku, aku sama sekali tidak tahu bahwa aku sebenarnya adalah anggota keluarga Bai."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com