Ibu Mo tidak bersedia mengakui identitas Qiao Mianmian, jadi Ibu Mo bahkan tidak bersedia menyebut nama Qiao Mianmian.
Mo Yesi yang menyadari hal ini, rona wajahnya menjadi buruk. "Bu, apakah kau menanyakan menantumu? Dia merasa sangat mengantuk, aku menyuruhnya untuk tidur sebentar di ruang istirahat."
Mendengar kata 'menantu' membuat Rona wajah Ibu Mo membeku. Bagi Ibu Mo ini merupakan ejekan yang tidak bisa diragukan lagi.
Ibu Mo selalu merasa bahwa dua orang putranya adalah putra terbaik di dunia. Jika mencari pasangan di masa depan juga harus mencari wanita yang serasi, yang juga merupakan gadis yang terbaik. Terutama, dibandingkan dengan putra sulungnya, Mo Shixiu, Ibu Mo lebih mencintai putra bungsunya, Mo Yesi. Memikirkan sampai di sini, putra yang paling Ibu Mo sayangi justru melakukan hal yang membuat Ibu Mo kecewa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com