Qiao Mianmian masih merasa gelisah. Qiao Mianmian berpikir sejenak, kemudian melemparkan ponsel ke samping, melompat turun dari atas tempat tidur dan berlari kecil ke luar dapur. Begitu Qiao Mianmian mendekat, ia langsung mencium bau asap yang sangat mencekik lehernya. Qiao Mianmian mendorong pintu, lalu kepulan asap putih langsung menghantam wajahnya, membuatnya tersedak dan batuk.
"Uhuk uhuk uhuk. Mo Yesi, apa yang sedang kau lakukan?" Qiao Mianmian batuk hingga air matanya mengalir. Qiao Mianmian berjalan masuk dengan menutup mulut dan hidung, sambil mengusir asap putih di hadapannya. Setelah Qiao Mianmian melihat dua potong benda yang berwarna gelap di dalam panci anti lengket, Qiap Mianmian menaikkan sudut bibirnya dan tidak tahan untuk bertanya, "Apa yang ada di dalam panci?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com