"..." Qiao Mianmain terdiam. "Qiao Anxin, aku katakan sekali lagi, aku tidak diam-diam merekam pembicaraan kalian. Kau mau minggir atau tidak?" Qiao Mianmian juga sedikit kesal.
Qiao Anxin mengulurkan tangan, sama sekali tidak bermaksud untuk minggir. "Boleh saja jika kau ingin pergi, tapi aku harus melihat kau menghapus rekaman itu dengan mata kepalaku sendiri, setelah itu kau boleh pergi."
"Apakah kau sudah gila?" Qiao Mianmian sudah tidak tahan. "Aku sudah mengatakan, aku tidak punya rekaman. Apakah kau tuli hingga tidak mendengar perkataanku?"
"Kalau begitu serahkan ponselmu padaku, aku akan memeriksanya. Meskipun kau terus mengatakan tidak diam-diam merekam pembicaraan kami, seharusnya kau juga takut jika aku memeriksa ponselmu, kan?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com