"Itu juga tidak boleh, pintu lift masih belum tertutup, orang lain masih bisa melihatnya," kata Qiao Mianmian.
Mo Yesi melengkungkan bibirnya sambil menatap wajah kecil lembut yang dihias warna merah milik Qiao Mianmian. Tatapan Mo Yesi menjadi semakin dalam, ia tidak tahan menundukkan kepala dan mencium Qiao Mianmian. "Lihat saja, tidak masalah. Lagi pula kita adalah suami istri yang sah, mengapa memang jika kita bersikap mesra?"
"Huh, Mo Yesi, kau ini ..."
Protes Qiao Mianmian terhalang oleh ciuman pria itu yang semakin dalam. Ciuman itu berlangsung hingga pintu lift tertutup dan membuat semua karyawan wanita yang menyaksikan adegan ini di lobi barusan menjadi kepanasan.
"Kalian lihat tidak, barusan Presiden Mo benar-benar mencium pacarnya di dalam lift."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com