"Jangan marah karena hal ini lagi." Mo Yesi terdiam seolah memikirkan sesuatu, lalu melihat ke bekas merah yang mencolok di leher Qiao Mianmian. Kali ini ia benar-benar memberikan saran dengan serius, "Apakah ada make up yang bisa menutupi itu? Jika tidak berhasil, kau bisa langsung pergi ke lokasi syuting, lakukan pekerjaanmu dulu, nanti biarkan tahap akhir yang akan menutupi untukmu."
"Seharusnya bisa dihilangkan," tambah Mo Yesi
Qiao Mianmian berpikir sejenak lalu mengangguk tidak berdaya. "Aku coba, deh."
Bekas merah ini juga tidak akan hilang untuk sementara waktu.
Setelah berpikir ke sana kemari, memang hanya ada dua cara ini. Ia mengambil concealer untuk menutupi bekasnya. Jika memang tidak berhasil, artinya hanya bisa diurus di tahap akhir. Sebenarnya di tahap akhir juga bisa menghilangkan bekas ini. Tapi, ia sama sekali tidak ingin, karena kekhawatirannya itu akan mempengaruhinya untuk syuting.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com