webnovel

Panggil Aku Suami, Aku Tidak Akan Marah

Redakteur: Wave Literature

Qiao Mianmian menebaik Mo Yesi pasti belum makan. Mo Yesi langsung terbang ke sini setelah pulang kerja. Ia tahu betapa pemilihnya pria ini. Bahkan jika ada makanan organik di pesawat dan makanan penerbangan kelas satu pasti sangat enak, tapi Mo Yesi tidak akan memakannya. Mo Yesi memiliki persyaratan yang tinggi terhadap bahan makanan. Jika bukan bahan yang paling segar, Mo Yesi tidak akan meliriknya.

Mana mungkin Mo Yesi masih marah. Suara lembut dan manis gadis lembut itu, ditambah bibir yang baru saja dicium lembut dan basah, dengan aroma manis seperti permen. Bahkan hatinya juga terasa tercium. Suatu tempat di hatinya, sudah sejak awal melembut. Terutama saat Qiao Mianmian memanggilnya 'suami' barusan. Meski tidak langsung memanggilnya suami, tapi kata 'suami' dengan lembut dan genit itu seketika membuatnya menyerah.

"Sayang, kau barusan memanggilku 'suami'."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel