"Yah, sebenarnya kau memang tidak perlu membantuku. Kita ... hanya berteman," kata Shen Rou. "Aku sudah tahu itu. Aku sudah memperhitungkan dalam hati. Bahkan jika kau menolak membantuku, aku bisa maklum."
"Rourou, apakah kau pernah membohongiku?" Tatapan Gong Zeli penuh dengan kewaspadaan. Ia coba mengingat sedikit demi sedikit apa yang terjadi malam itu. Pertama kali dalam hidupnya, mulai muncul keraguan-raguan tentang malam itu. Tidak, ini bukan pertama kalinya. Dulu Gong Zeli juga pernah curiga. Tapi saat ia merasa curiga, Gong Zeli hanya menganggap dirinya terlalu banyak berpikir.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com