Apalagi melihat postur nenek tua itu, bahkan cucunya harus dikesampingkan untuk sementara waktu.
Pada saat ini, Nenek Mo memanggil Qiao Mianmian lagi, "Mianmian, kemarilah. Nenek ingin berbicara denganmu sebentar."
"Baik, Nenek. Aku akan datang ke sana."
Qiao Mianmian menjawab dengan manis dan juga memanggil Nenek Mo dengan sangat manis. Ia tampak tersanjung dan berjalan ke tempat di samping posisi wanita tua itu untuk duduk. Begitu Qiao Mianmian duduk, wanita tua itu meraih tangannya dan berbicara dengannya dengan penuh kasih sayang.
"Apakah kau tidur nyenyak sore tadi? Apakah kau terbiasa tinggal di sini? Kamar A Si berwarna gelap dan tenggelam. Jika dilihat, itu membuat orang merasa tertekan. Pasti sulit tinggal di kamar itu bagi seorang wanita yang lembut sepertimu," kata Nenek Mo, "Dia tidak memberitahu kami lebih awal bahwa dia ingin membawamu kembali. Tahu begitu, kami masih bisa bersiap-siap sebelumnya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com