Aroma Qiao Mianmian seperti bau buah persik yang manis. Selain itu, sepertinya juga ada sentuhan wangi bunga. Semuanya bercampur menjadi aroma yang akan membuat Mo Yesi terobsesi.
Saat Qiao Mianmian berada di pelukannya, tubuh Mo Yesi yang mulanya tegang segera menjadi rileks. Saraf-saraf di kepalanya yang tegang sepanjang hari juga mengendur. Seluruh tubuhnya sebelumnya tidak pernah begitu tenang dan nyaman seperti ini. Saat tubuhnya benar-benar rileks, akan segera timbul rasa kantuk yang dalam.
Begitu Mo Yesi merasa mengantuk, ia menunduk dan mencium dahi Qiao Mianmian dengan lembut. Mo Yesi mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Qiao Mianmian, menempelkan kepalanya ke dadanya, dan berkata dengan suara rendah, "Sayang, selamat malam. Sampai jumpa besok."
———
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com