Therius menoleh ke arah Aeron dan berkata, "Kuharap kau tidak mengatakan kepada siapa-siapa tentang identitasku. Aku mengungkapkannya kepadamu karena aku akan sering mengundangmu tampil di ibukota, dan kita akan sering bertemu."
Aeron buru-buru mengangguk. "Tentu saja, Therius.. eh, Yang Mulia."
"Bagus."
Aeron kembali menoleh ke arah Emma dan menatapnya dengan penuh perhatian. Mungkin gadis ini memang sangat istimewa sehingga ia dapat membuat dua orang laki-laki seperti Therius dan Xion sekaligus untuk jatuh cinta kepadanya.
Aeron kembali teringat saat di malam Festival Tiga Bulan Api yang lalu ketika Xion minum-minum bersamanya hingga mabuk dan menangis karena cintanya kepada Emma. Ia telah berjanji tidak akan memberi tahu siapa-siapa.
Ngomong-ngomong, di mana Xion sekarang? Mengapa ia tidak ada di acara ulang tahun sahabatnya sendiri? pikir Aeron keheranan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com