Setelah berpikir agak lama, akhirnya Therius memilih pilihan yang aman dan menyentuh bahu Emma untuk membangunkannya.
Dalam hati ia merasa kasihan karena gadis itu pasti merasa lelah. Emma belajar keras seharian dan kini menghabiskan waktu hampir lima jam menonton berbagai video dan laporan yang cukup menguras otak. Pastilah ia merasa sangat kelelahan sehingga jatuh tertidur seperti ini.
"Putri Emma... bangunlah. Kau tidak boleh tidur di sini," kata Therius. Ia menyentuh bahu Emma berkali-kali, tetapi gadis itu malah mengayunkan tubuhnya ke samping dan membaringkan kepalanya di sofa perpustakaan yang kecil itu.
Sia-sia saja Therius berusaha membangunkannya dengan lembut, karena Emma tampak terlalu lelah untuk dapat dibangunkan.
Therius mendesah kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa.
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com