webnovel

Selingkuh?

Perlahan Revan membuka matanya, dia merasa kepala dan hatinya sangat sakit.

" Sayang!" panggil Angel dengan mata sembab.

" Dimana gue?" tanya Revan.

" Kamu di RS, sayang! Kamu tadi pingsan!" kata Angel.

" Wina? Mana Wina?" tanya Revan. Deg! Hati Angel terasa seperti tertusuk ribuan pisau tajam saat Revan mengucapkan nama Wina.

" Wina mana? Pa! Varel tanya papa dimana Wina?" kata Revan yang bangun dan tidak menghiraukan keberadaan Angel.

" Rel! Angel istrimu! Apa kamu tidak merasa bersalah mencari orang lain seperti itu?" tanya Valen menatap tajam mata putranya.

" Papa yang telah memisahkan Varel dengan Wina! Varel tidak percaya papa sekejam itu pada anak papa sendiri!" kata Revan marah.

" Cukup! Semua sudah terjadi! Angel adalah istrimu sekarang! Dia tanggung jawabmu!" kata Valen murka. Revan lalu pergi meninggalkan ruangan itu tanpa bisa dicegah oleh siapapun.

" Revannnn!" teriak Angel sambil menangis.

" Angel, Sayang!" panggil mamanya.

" Semua yang Angel takutkan terjadi, ma! Revan mengingat semuanya!" kata Angel sambil memeluk mamanya.

" Apa maksudmu, nak?" tanya Angel.

" Wina adalah wanita yang sangat dicintai Revan, ma! Dia lupa padanya karena penyakit yang di deritanya kemarin!" tutur Angel dengan isak tangisnya.

" Kamu tahu, nak?" tanya Valen.

" Iya, Pa! Angel mendengar semua saat Angel ke rumah papa waktu itu! Karena itu Angel meminta untuk mempercepat pernikahan kami!" jelas Angel.

" Maafin suamimu, ya, nak! Dia hanya sedikit shock! Dia pasti akan segera sadar dengan statusnya sekarang!" kata Valen.

" Angel harap juga begitu, Pa!" kata Angel sedih. Dalam hati kecilnya, Angel menyadari jika kecil kemungkinan untuk Revan akan menganggapnya sebagai istri. Karena itu kenapa dia berusaha agar Revan mau melakukan hubungan dengannya dan menghamilinya. Walaupun itu adalah hal terhina yang akan telah dilakukannya.

Pagi itu terlihat kesibukan di dapur rumah Andra dan Reva, seperti biasa para PRT sedang memasak untuk sarapan pagi majikan dan para pekerja. Reva membuka kedua matanya dan melihat tangan suaminya sedang memeluk perutnya. Reva merasa sangat lelah dan remuk, karena setiap malam Andra benar-benar melakukan apa yang dikatakannya dan tidak melepaskannya. Semua karena hukuman yang harus diterima Reva akibat menuduh suaminya yang bukan-bukan.

FLASHBACK ON

Reva berjalan sedikit tidak nyaman karena sakit dibagian intinya akibat Andra tidak berhenti semalaman mencumbunya. Reva mengikuti suaminya itu yang pamit untuk meeting di Hotel YYY. Reva masuk ke dalam Hotel dan menuju ke resepsionis.

" Selamat Pagi, Bu! Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang gadis di depannya.

" Bisa tahu Pak Andra Putra Nugraha ada di kamar berapa?" tanya Reva dengan bibir bergetar. Saat ini pikirannya telah berkeliaran kemana-mana.

" Sebentar, Bu!" kata gadis itu.

Reva membayangkan saat ini tubuh suaminya sedang mencumbu dengan panas selingkuhannya diatas ranjang didalam salah satu kamar hotel ini.

" Bapak Andra Putra Nugraha ada di kamar 1001!" jawab gadis itu. Deg! Reva memejamkan kedua matanya, dia menahan airmata yang hampir jatuh di kedua pipinya. Tubuhnya hampir limbung saat mendengar perkataan gadis itu.

" Anda tidak apa-apa, Bu?" tanya gadis itu terkejut.

" Tidak! Trima kasih!" kata Reva sambil memutar tubuhnya.

" Permisi, apa Pak Andra Putra Nugraha sudah sampai?" tanya seorang wanita. Deg! Deg! Jantung Reva berdetak dengan kencang saat mendengar nama suaminya di sebut oleh seseorang.

" Apa anda Nyonya Nugraha?" tanya petugas resepsionis lain.

" Iya!" jawab wanita itu. Reva memutar tubuhnya dan melihat wanita yang menanyakan suaminya, dia memakai pakaian seksi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Darah Reva berdesir menahan amarah dan kecewa di dalam dadanya.

" Silahkan, Nyonya! Suami anda telah menunggu di atas!" kata resepsionis itu.

" Trima kasih!" jawab wanita itu. Suami? Apa gadis itu tadi bilang suami? Tubuh Reva rasanya tidak berpijak di udara, matanya berkunang-kunang dan hampir jatuh jika tidak ditahan oleh seseorang.

" Anda baik-baik saja? Apakah anda sakit?" tanya wanita itu yang ternyata madunya.

" Tidak! Hanya sedikit lelah!" jawab Reva, lalu wanita itu membawa Reva duduk di lobby Hotel.

" Apa ada yang bisa saya bantu? Memanggil seseorang mungkin?" tanya wanita itu dengan wajah khawatir.

" Tidak perlu! Saya akan baik-baik saja! Maaf..."

" Sebentar ponsel saya berbunyi! Halo, babe!" jawab wanita itu.

" Iya babe! Aku juga kangen sama kamu! Aku akan membayar semua sebentar lagi!" kata wanita itu.

" Iya, babe! Aku juga sangat mencintaimu! Muachhhhh!" kata wanita itu lagi. Reva hanya diam mendengar kan semua itu, walau hatinya terasa tercabik-cabik mendengar kemesraan mereka.

" Maaf! Saya harus pergi! Suami saya sedang menunggu!" kata wanita itu.

" Iya! Trima kasih telah membantu!" kata Reva.

" Iya, sama-sama!" kata wanita itu lalu pergi meninggalkan Reva sendiri dan berjalan ke arah lift. Reva tidak akan mempermalukan dirinya dengan mendatangi mereka diatas. Dia hanya butuh melihat Andra dan selingkuhannya itu keluar bersama atau sendiri-sendiri.

Beberapa jam kemudian, Reva melihat dengan mata kepalanya sendiri jika suaminya, ayah dari anak-anaknya sedang berjalan bersama dengan wanita itu sambil tertawa dan bergandengan mesra. Jantung Reva saat itu sudah akan meloncat keluar rasanya, hatinya terasa hancur lebur. Apakah ini pembalasan dendammu? Kenapa harus sekarang? Kenapa setelah kita memiliki anak? batin Reva yang menganggap Andra membalasnya karena peristiwa dengan Luke. Reva mengikuti keduanya, tapi dia kehilangan jejak karena kemacetan di lampu merah. Reva menangis dalam diam, dia berhenti sejenak di pinggir jalan dan menangis merasakan sakit di hatinya.

Reva keluar dari mobilnya dan berjalan lemah ke dalam rumahnya. Dia mendengar tawa di dalam rumahnya, tapi dia tidak punya kekuatan untuk menebak tawa siapa itu. Matanya membulat sempurna saat dia melihat seorang wanita yang tadi dijumpainya di Hotel sedang memangku putri kecilnya dan menyuapinya makan.

" Sayang!? Kamu darimana saja?" tanya Andra saat melihat Reva berdiri ditempatnya.

" Mamaaaaa!" teriak Andy memeluk Reva. Reva menggendong putranya dan mencium pipinya.

" Anda?" tanya wanita itu saat melihat Reva.

" Apa kamu kenal dengan Reva, Beb?" tanya Andra.

" Iya! Tadi dia hampir saja jatuh saat kita akan ketemu!" kata wanita itu.

" Apa? Dimana?" tanya Andra dengan nada bicara sedikit kecewa dan Reva bisa merasakannya.

" Di Hotel!" jawab wanita itu.

" Andy main sama Amy dulu, ya!" kata Andra dengan nada datar. Andy yang melihat wajah papanya segera mengajak adiknya pergi, karena dia tahu jika papanya sedang marah.

" Kakak sepupu lo ini emang hebat, sayang!..."

" Sudah?" tanya wanita itu.

" Sudah!" jawab seorang pria yang keluar dari ruang belakang. Sayang? Ya, Tuhan! batin Reva yang melihat kilatan kemarahan di mata suaminya.

" Beb! Josh! Kenalin ini istri tercintaku, Revalina Abiseka Nugraha!" kata Andra dengan tangan mengarah ke Reva meminta wanita itu mendekatinya.

" Reva!" kata Reva setelah tangan Andra memeluk erat pinggangnya.

" Akhirnya bisa bertemu juga dengan sang legenda cinta sejati!" kata wanita itu sambil memeluk Reva.

" Sayang! Ini Baby Nandira Nugraha Smith! Sepupuku yang tinggal di negara E dan suaminya Joshua Smith!" kata Andra datar.

" Halo! Maaf, pagi-pagi sudah merepotkan suami kamu!" kata Baby lagi.

" Nggak apa-apa!" jawab Reva tersenyum.

" Kita makan siang dulu!" kata Andra, lalu mereka makan siang bersama dengan anak-anak juga. Andra yang hanya diam dan sesekali menatap tajam istrinya membuat Reva semakin merasa bersalah.

Nächstes Kapitel