"Apa lagi sekarang?!" ucapnya kesal.
Wajah Henry yang tadinya terlihat malas saat mengangkat telepon. Tiba-tiba saja, wajah Henry sudah berubah menegang dan dia mencengkram ponselnya dengan erat.
"APA! Bagaimana bisa kau membiarkannya masuk!"
Suara Henry melengking dan satu tangannya sudah melepaskan lengan Helena. Seperti sudha tidak tertarik lagi dengan mainannya, dan dia sudah berjalan sedikit menjauh dari Helena yang sudah merosot dengan lemah.
Jack dengan cepat menghampiri Helena, "Permaisuri! Apa kau baik-baik saja?"
Wajah Helena masih terasa pucat dan dia mencoba untuk mengatur napasnya agar tidak tersendat lagi.
"Aku butuh..." Ucap Helena memegangi lengan Jack agar dia bisa beranjak dari jatuhnya.
"Apa yang kau butuh?" Jack membantu Helena untuk bangkit. Tapi sang permaisuri masih terlihat pucat dan tubuhnya masih saja bergetar.
"Sial!" Umpat Henry kesal saat dia baru saja selesai berbicara dengan Calista di telepon.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com