Louis baru saja memberikan kecupan pada bibir Helena, menandakan bahwa dia sudah resmi menjadi Helena sebagai permaisurinya. Perasaan senang itu tidak bisa disembunyikan oleh Raja Aarez, ketika dia memandangi Helena dengan tatapan yang berbinar-binar.
Tepuk tangan yang meriah diberikan oleh para tamu undangan. Begitu juga denga Revania, meskipun dia tersenyum lebar, tapi Helena yakin ada kebencian yag diperlihatkan dari sorot matanya.
Usai pemberkatan dan mereka berdua sudah tidak lagi berada di altar. Bergabung dengan para tamu undangan, dan saling bercengkrama.
"Hari ini kau terlihat cantik," ucap Louis. Dia berbisik sangat dekat dengan telinga Helena.
"Yang Mulia. Apa kau tidak bisa untuk tidak memujiku? Sudah pasti wajahku merah seperti tomat," ucap Helena. Tapi tatapannya melirik ke arah Revania, dia sedang berbincang dengan Pangeran Arthur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com