Pagi sekali Anastasia sudah terbangun, dia tidak bisa tidur semalaman dengan terus memegangi ponselnya. Karena perasaan gelisah bercampur dengan ketakutan.
Saat itu Anastasia sedang menyiapkan menu sarapan pagi. Kentang panggang dengan irisan daging, dan susu hangat untuk Helena.
"Aku harap dia menyukainya," ucap Anastasia dan menarik kursi kecil untuk dirinya sendiri.
Helena baru saja muncul, masih mengenakan piyamanya sambil memijati keningnya. "Hmm... bagaimana bisa aku berada disini?" tanyanya dengan intonasi suara yang lemah.
"Helena, akhirnya kau sudah bangun. Kemarin itu kau tidak sadarkan diri. Sepertinya kau terlalu lelah, Helena. Aku sudah membuatkan sarapan untukmu," ucap Anastasia dengan senyuman lebar.
"Bagaimana bisa aku kembali ke kamarku, sedangkan Veddira dia tidak bersamaku." Wajah Helena sudah berubah menjadi sedih, membayangkan kondisi putri kecilnya yang tidak ia ketahui.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com