Sepasang mata biru itu terus memperhatikan keadan sekelilingnya yang terasa canggung, Helena tidak tahu kenapa hanya dia yang gelisah, Louis yang terus menyeringai lebar, dan kakak adik yang berasal dari Orion lebih sering menekuk wajah mereka.
"Kenapa situasinya menjadi aneh seperti ini, apakah ini sarapan pagi? Ini lebih mirip seperti menghadiri pemakaman seseorang," batin Helena.
Berusaha untuk menikmati sajian yang seharusnya terasa lezat, tapi di lidah Helena lebih berasa hambar dan sulit untuk ia telan.
Henry duduk bersampingan dengan Helena, sedangkan Louis dan Calista duduk berseberangan. Aura yang mencekam masih Helena rasakan, dia memutuskan untuk mengakhiri sarapan paginya.
Mengambil gelasnya dan menenggaknya dengan cepat.
Terlalu cepat! Helena bahkan tersedak kuat ketika ia berusaha menghabiska air putihnya. Wajah Helena memerah padam, dan seketika batuknya tidak bisa ia tahan kembali.
"Huk… Huk…" Helena menepuk dadanya dengan kuat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com