Tubuh Helena rasanya terasa berat, seperti ada batu besar yang menimpanya dan tidak bisa membuat Helena menggerakkan tubuhnya dengan cepat.
Kelopak mata itu berkedut pelan, dan kepala Helena yang bergerak meski hanya sedikit yang bisa ia lakukan. Gumaman yang keluar dari suara Helena, terdengar sangat pelan. Dan merasa semua tenaganya, sudah terkuras habis.
"Apa yang terjadi denganku, sepertinya aku mengenal bau ini?" Batin Helena.
Hidungnya mengedus karena memang kamar Raja Aarez, memiliki bau yang khas. Perpaduan antara aroma bunga, denga wangi lainnya yang amat menyegarkan.
Dengan usaha yang cukup keras, akhirnya Helena berhasil membuka kedua kelopak matanya. Dan ia pun merasakan sesuatu yang lembuat, paka kedua tangannya yang menyentuh permukaan tempat tidur.
"Tempat ini…" Helena berusaha untuk mengingat ketika dia melihat, atap sebuah tempat tidur yang dihiasi dengan banyak kain sutra berwarna-warni. "Bukankah ini kamarnya?" Tebak Helena dengan yakin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com