"Semoga saja Alisha tetap mempunyai kesabaran, jika Ducan benar-benar kembali seperti dulu." ucap Lucken berharap Alisha tetap menjadi wanita yang sabar dan kuat.
"Aku masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Ducan, tiba-tiba saja dia menghilang dari rumah sakit. Dia tidak pulang ke apartemennya, tapi dia langsung kembali ke Jakarta. Menurutmu bagaimana Luck?? Apakah orang yang mengalami amnesia bisa melakukan hal itu? tidak mungkin kan?" tanya Terry dengan wajah serius.
"Kenapa kamu masih penasaran dengan masalah Ducan? apa kamu tidak memikirkan tentang malam pertama kita?" tanya Lucken sambil memeluk pinggang Terry dengan manja.
"Ya Tuhan Luck!! Ducan itu saudara kamu dan Alisha adalah saudaraku. Di saat mereka ada masalah, kenapa kita harus memikirkan diri kita? kenapa kita tidak memikirkan jalan keluar untuk mereka berdua?" ucap Terry dengan kening berkerut merasa kesal dengan sikap egois Lucken.
Melihat wajah Terry yang kesal, Lucken segera menyadari kesalahannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com