webnovel

Chapter 25 Portgas D Ace Part 2

"Kenapa kau di sini, Mugiwara?" Sang Kapten bertanya padanya. Luffy menghela nafas.

"Untuk menghajar bokong Crocodile." Luffy memberitahunya. Dia tahu mengatakan ini pada Smoker tidak akan merusak apa pun, karena pria itu akan menghalangi jalannya, tetapi Smoker mungkin juga memutuskan untuk membantunya dalam beberapa cara, karena dia adalah salah satu marine terhormat yang pernah Luffy kenal.

"Crocodile?" Smoker bertanya dengan mata terbelalak. Luffy hanya menghela nafas dan mengangguk. "Mengapa?" Tanya Smoker

"Crocodile adalah alasan mengapa perang di Arabasta ini terjadi, Smokey," Luffy memberitahunya. "Sekarang bisakah aku pergi, Smokey?"

Smoker mengeluarkan juttenya. 'Sepertinya tidak boleh.' Pikir Luffy

Smoker melompat ke arahnya dan mengaktifkan kekuatan buah iblisnya. Asap mendekati Luffy dari segala arah lagi. Namun Luffy menyadari bahwa kali ini, asapnya tampak lebih cepat dari di logue town. Dia melompat untuk menghindarinya, tetapi di atasnya gumpalan asap sudah terbentuk. sebuah kaki terbentuk dari asap di atas Luffy dan berusaha untuk menendangnya, tetapi Luffy menangkis tendangan itu dengan lengannya.

Kemudian asap mengelilinginya lagi. Luffy menggunakan Gomu gomu no Muchi miliknya untuk menghilangkan asap. Kemudian sebuah jutte mendekat dari belakang. Luffy langsung mengeluarkan pedangnya dan menangkisnya lalu mendarat di tanah.

Asap sudah ada di sekelilingnya lagi, tapi kali ini Luffy melompat ke depan, menggunakan haki-nya untuk meninju asap di depannya. Namun, asap mengikutinya lagi dan mengelilinginya.

Luffy berusaha mencari, di mana tubuh Smoker yang asli berada, tetapi sulit mendeteksinya sampai dia membuat gerakan yang sebenarnya. Smoker kemudian mencoba menyerang dengan Juttennya dari belakang, sementara pada saat yang sama membentuk kaki di depan Luffy, untuk menendangnya. Luffy mengaktifkan armament dan menahan tendangannya, sambil memblokir Jutte dengan pedangnya.

"Kemampuanmu sudah meningkat, Smokey. Tapi itu masih belum cukup." Luffy memberi tahu Smoker dan memukul asap di bagian bawah jutte, mengirimkan pria itu terbang ke gedung, tidak sadarkan diri.

Lalu Tashigi berteriak dan mencoba menyerang Luffy. Dia menghindari ayunan pedang dan meninju gagang pedang Tashigi, membuat pedang Tashigi terlepas dari tangannya.

"Kaptenmu akan baik-baik saja. Aku tidak membunuh orang baik." Luffy mengatakan itu padanya dan berjalan pergi, sementara Tashigi berlari ke arah komandannya.

Luffy kemudian menggunakan 'Soru' untuk menjauh dari tempat kejadian dengan cepat. Ketika dia berhenti, dia berada tepat di depan restoran.

'Aku beruntung.' Luffy pikir. Tetapi kemudian dia bingung, karena ada banyak orang berkumpul di depan, lebih banyak dari biasanya. 'Apa yang sedang terjadi?'

Dia berjalan ke kerumunan dan bertanya kepada seorang pria di dekatnya.

"Well, seorang pria tampaknya telah meninggal saat makan." pria itu menjawab. "Dia kemungkinan makan sebuah beri gurun."

Luffy berterima kasih pada pria itu dan mulai mendorong dirinya melewati kerumunan. Akhirnya dia tiba di depan. Dia tersenyum. Di kursi di depannya duduk seseorang dengan punggung membelakangi orang-orang, dan dia adalah Portgas D Ace, dengan tato bajak laut Shirohige dan wajahnya berada di makanannya.

Luffy berjalan ke arah pria itu, mengabaikan protes yang menjengkelkan dari para penonton (mereka mengatakan bahwa mendekati seorang pria yang mati karena beri gurun itu berbahaya) dan semua orang kaget ketika Luffy menampar kepalanya.

"Kenapa kau menampar orang mati?" seseorang berteriak dengan marah. Luffy mengeluarkan kedutan di atas alisnya. Lalu semua orang ketakuta, karena 'orang mati' itu mengangkat kepalanya dan berbalik.

"DIA BANGUN?!" semua orang berteriak sekaligus. Luffy mengeluarkan kedutan lagi. Ace memelototinya sejenak, tapi kemudian ekspresinya agak tenang ketika dia menyadari siapa di belakangnya.

"Lu?" Ace bertanya.

"Ace, berhenti tertidur di makananmu!" Luffy memberitahunya dengan suara jengkel.

"DIA TERTIDUR?!" semua orang berteriak lagi. Dan itu kesabaran terakhir Luffy.

"PERGI KALIAN, PENGGANGGU SIALAN!" Luffy berteriak. Membuat para penonton itu jatuh terduduk dan bergegas keluar dari restoran. Ace berkedip beberapa kali.

'Apakah itu benar-benar Luffy ?!' dia bertanya pada dirinya sendiri. Lalu Luffy berjalan ke konter dan duduk. Dia menusuk-nusuk pemilik restoran dengan jarinya berkali-kali.

"MAKANAN! BERI AKU MAKANAN SEKARANG! LAKUKAN PEKERJAANMU!" Luffy berteriak padanya. Pria itu membungkuk dan segera pergi mengambil makanan. Ace berkeringat.

"Lu, apakah kau benar-benar Luffy?" Ace bertanya. Mata Luffy berkedut.

"Tentu saja. Memang kau pikir siapa lagi?" dia bertanya pada Ace.

"Kembaran jahat Luffy?" Kata Ace denagn ekspresi yang datar. Luffy menghela nafas.

"Well, itu terjadi ketika aku tidak tidur." Dia memberi tahu Ace.

Lalu mereka berdua mulai makan. Setelah itu, mereka menuju ke kapal Luffy, tetapi dihentikan oleh agen Baroque Work di sebuah gang.

"Well, bukankah kita beruntung." Seorang agen berkomentar. "Kita mendapatkan Fire Fist Ace dan Straw Hat Luffy di hari yang sama!"

"TIDAK BISAKAH KALIAN MENYINGKIR, ORANG LEMAH SIALAN!" Luffy berteriak pada mereka. Ini tentu saja membuat para agen marah dan mereka langsung menyerang Ace dan Luffy dengan amarah.

"Luffy, kau benar-benar perlu berlatih untuk mengatur kemarahanmu." Ace memberitahunya saat dia menghindari tebasan seorang agen. Namun Luffy tidak sedang ingin bermain-main dengan mereka.

Luffy mengeluarkan pedangnya.

"Enkei no Akainami (Lingkaran Gelombang Merah)!" Luffy berteriak dan menebaskan pedangnya mengelilingi tubuhnya, membentuk lingkaran. Dia tidak menggunakan haki, jadi serangan itu melewati tubuh logia Ace, tetapi mengenai semua orang, serta memotong sebagian besar bangunan terdekat.

Rahang Ace menganga sementara bangunan runtuh di sekitar mereka. Luffy dengan santainya menyarungkan pedangnya dan terus berjalan.

"KAU MEMOTONGKU JUGA!" Ace berteriak dengan marah. Luffy memandangnya dengan aneh.

"Kau kan seorang logia! Kenapa kau khawatir?" Tanya Luffy. Ace hanya menghela nafasnya.

"Ngomong-ngomong. Sejak kapan kau bisa menggunakan pedang?" Ace bertanya padanya. Luffy mengangkat bahu.

"Shanks memberitahuku tentang ilmu pedang tadi dan kemudian aku melatih diriku sendiri untuk bisa melakukannya." Luffy memberitahunya. "Dia juga memberiku Meito ini." ucap Luffy sambil memperlihatkan pedangnya

"Luffy," Ace memulai. "Shanks ada di New World sepanjang waktu. Dia tidak bisa memberikannya kepadamu. Dan juga, serangan energi pedang adalah teknik dengan kseulitan tingkat tinggi. Bagaimana kau bisa mempelajarinya di East Blue?"

"Ace, Shanks memberiku pedang ini ketika aku berusia lima tahun, tetapi aku menyuruh Makino untuk menjaganya sampai aku berusia setidaknya empat belas." Kata Luffy. Tentu saja itu hanya kebohongan. Luffy memberikan katananya pada makino secara sukarela dan Shanks tidak pernah mengatakan hal seperti itu, tetapi sisanya benar.

"Dan juga, aku bukan idiot. Ketika Shanks memberitahuku bagaimana melakukannya, aku tahu bagaimana melatihnya, dan dalam tiga tahun aku berhasil menguasainya." Luffy melanjutkan. Sekali lagi bohong. Luffy berlatih di bawah Shanks selama sebulan, meskipun itu tidak membuatnya menguasai teknik dari Shanks, setidaknya latihan sebulan itu memberinya ide tentang cara menguasainya.

Ace mengangguk.

"Dengar, Luffy, maukah kau bergabung dengan bajak laut Shirohige? Nakamamu juga, tentunya." tanya Ace. "Shirohige adalah bajak laut terhebat yang aku tahu. Aku ingin menjadikannya raja bajak laut."

Luffy menatapnya.

"Tidak. kecuali dia menjadikan ku sebagai kapte." Luffy menjawab. dan Ace hanya tertawa.

"Ayolah Luffy, setidaknya pikirkanlah sejenak!" Ucap Ace.

"Tidak, Ace." Luffy menjawab dengan nada final. "Mimpi ku adalah apa yang membentukku dan impian ku adalah menjadi raja bajak laut. Selalu begitu. Sejak aku berusia tujuh tahun."

Ace menghela nafas.

"Tapi aku ingin berbicara dengannya. Berterima kasih padanya karena telah mengijinkan kau dan sabo bergabung." Luffy melanjutkan.

Ace memandangnya dengan aneh.

"Kau telah menemukan tempatmu, Ace. Aku perlu berterima kasih padanya untuk itu." Luffy memberitahunya.

"Jika kau berjanji tidak akan bersikap seperti brengsek, aku akan memberimu nomor Den Den Mushinya." Kata Ace setelah hening beberapa saat.

"Jadi, Intinya, kau tidak ingin aku memanggilnya hari ini?" Luffy bertanya.

"Tepat." Ace menjawab.

"Ngomong-ngomong, di mana Sabo?" Luffy bertanya. Ace kemudian menatapnya.

"Aku sendirian." Dia menjawab.

'Sial.'

Nächstes Kapitel