Saat mendengar suara Yue Xinluo, Lu Qinghao berjalan keluar dari kegelapan. Raut wajahnya terlihat dingin. Dia melihat ke arah Yue Xinluo dengan sorot mata serius.
Yue Xinluo mengepalkan tangannya dan tiba-tiba mengingat bahwa di belakangnya ada pintu. Apa yang diinginkan Lu Qinghao? Kenapa dia menggunakan Xiao Qing untuk membuatku datang ke sini?! Batinnya.
Saidi tanpa sadar langsung bersikap waspada untuk melindungi Yue Xinluo, dia berkata, "Lu Qinghao, kamu mau…"
"Shh…" Lu Qinghao tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meletakkan jarinya di depan bibirnya, menyuruh mereka berdua untuk diam.
Lu Qinghao memasukkan salah satu tangannya ke dalam kantong celananya. Gerakannya itu membuat Yue Xinluo dan Saidi merasa tertegun dan semakin waspada. Pasalnya, gerakan Lu Qinghao itu seperti hendak mengeluarkan pistol.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com