"Itu… " Yue Xinluo merasa tidak tahu harus mengatakan apa. Kalau meminta cium dan peluk tidak masalah, tapi digendong tinggi… dia mau mematahkan kedua tanganku? Pikirnya.
Lu Qilin tidak menunggu Yue Xinluo menjawab dan dia kembali 'melemparkan pisau', "Kemarin malam kami juga mandi bersama…"
"Apa?!" Wajah tampan Lu Yuchen seketika menjadi sangat dingin.
"Kami mandi di dalam bathtub bersama, aku dan Bibi Xiao Luo bahkan bermain air bersama." Lu Qilin menambahkan hal itu dengan penuh rasa bangga.
"Alice!"
"Setelah selesai mandi, Bibi Xiao Luo bahkan mengeringkan rambutku," ucap Lu Qilin. Saat mengingat kejadian kemarin malam di mana dia bersandar di tubuh Yue Xinluo yang hangat itu, dia menghela napas dengan senang dan berkata lagi, "Tubuh Bibi Xiao Luo sangat nyaman, 'roti besarnya' juga sangat lembut."
"'Roti besar'...!" Kali ini, Yue Xinluo yang terkejut mendengarnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com