Tatapan mata pria itu tajam menghunus seperti pisau hingga menusuk jantung Xu Zijin dengan keras. Ia mengangkat dagunya sedikit. Seluruh sosok Leng Sicheng seperti Asura dari neraka. Auranya sangat kuat dan mengintimidasi.
"Xu Zijin, hati-hati ketika kamu berbicara! Tahukah kamu dengan siapa kamu berbicara?!" tegur Leng Sicheng.
Leng Sicheng perlahan-lahan menarik kembali tangannya yang terangkat di udara. Seperti merasa jijik, ia mengeluarkan sebuah sapu tangan dan dengan cermat menyeka setiap jari-jari dan tangannya yang menampar pipi Xu Zijin. Kemudian, ia melemparkan sapu tangan itu ke tempat sampah.
Leng Sicheng mengangkat kepala. Tatapan matanya tampak sangat jijik dan kesal. Xu Zijin tidak pernah melihat Leng Sicheng yang seperti ini. Setelah Xu Zijin ditampar keras oleh Leng Sicheng, wajahnya hampir membengkak dalam sekejap. Ia sangat takut hingga tidak bisa berbicara untuk waktu yang lama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com