"Aku..."
Gu Qingqing belum sempat berbicara, tetapi Leng Sicheng sudah yang mengangkatnya dan mengambil langkah kaki yang cepat ke lantai atas. Leng Sicheng berlari dengan cepat sehingga Gu Qingqing takut jatuh dan hanya bisa memeluk leher Leng Sicheng. Seluruh tubuhnya menempel pada Leng Sicheng dengan erat.
Leng Sicheng mengangkat Gu Qingqing ke lantai atas dengan cepat seperti angin puyuh. Ekspresinya masih tetap sedingin biasanya dan bahkan ia merapatkan bibirnya dengan erat, tetapi langkah kakinya sangat cepat.
Begitu mereka sampai di kamar tidur, pintu kamar itu tertutup. Leng Sicheng masih menggendong Gu Qingqing dan bahkan tidak repot-repot melepaskan Gu Qingqing. Ia segera menendang pintu itu hingga terbuka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com