Siksaan manis **

Di chapter ini terdapat adegan dewasa eksplisit yang tidak layak dibaca untuk yang belum cukup umur atau belum menikah, jadi untuk kakak-kakak yang belum masuk dalam dua kriteria itu bisa di skip saja ya….takutnya mimisan hehe...terima kasih ***

Ponsel yang dipegang Gina nyaris jatuh kalau saja Massimo tidak mengambilnya dari tangan Gina. Sebelum mengembalikan ponsel berwarna pink itu pada sang empunya, Massimo sempat terlibat pembicaraan dengan Rosa beberapa saat.

"S-sejak kapan kau ada disana?"

"Sejak adikmu menyinggung soal bulan madu singkat kita di Inggris," jawab Massimo pelan.

Gina menggeleng. "Tidak mungkin, kau pasti bohong." Gina yakin sekali Massimo sudah ada dikamar jauh lebih cepat dari pengakuannya, mengingat Gina yang tidak mendengar suara langkah pria itu masuk ke dalam kamar membuat Gina yakin Massimo berbohong. "Cepat jawab jujur."

Massimo terkekeh geli. "Hmm...mungkin dari bagian kau menasehati adikmu untuk pulang kerumah atau…"