webnovel

Lamborghini hitam

Mobil elang melaju sedang menuju sekolah yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan

"kok nggak jawab?" elang masih menunggu jawaban Naumi

"aku gak tau jam berapa tadi malam tidur, yang ku ingat kamu gak mau lagi membalas chat ku, kenapa?" Naumi mengelak

"aku nggak tau apa yang kamu inginkan saat ini Naumi, tapi aku ingin sekali kita seperti dulu, tak ada rahasia antara kita, aku juga ingin 1 fakultas denganmu walau mungkin agak sulit" elang bicara penuh harap

"apa itu masih mungkin?, dulu antara kita tak lebih dari cinta monyet anak SMP apa kamu yakin dengan keputusan mu?" Naumi berargumen seolah ragu

"jika aku ragu, aku gak akan menunggu beberapa tahun ini sampai kita ketemu sekarang. Mungkin jika aku tak serius dengan omongan ku, pacarku sudah banyak waktu di kota, tapi aku membutuhkan mu, hanya kamu Naumi bukan gadis lain" elang masih selalu berharap

"aku masih takut Lang, dulu papamu orang yang sangat berpengaruh, aku tak ingin dengan hubungan kita semua berujung tidak baik, sebaiknya kau berfikir seribu kali lipat sebelum mengulang lagi untuk mencintaiku" _Naumi

Elang menghela nafasnya dengan sangat berat karena dia sendiri ingat bagaimana papanya menjauhkan dia dari Naumi beberapa tahun lalu, itulah sebabnya elang harus melanjutkan sekolahnya di kota agar mereka tak bisa bertemu.

Mobil mereka tetap melaju bersamaan perasaan mereka berdua yang belum pasti.

Alya bersiap mau berangkat ke sekolah untuk mengambil nomor ujiannya tapi waktu keluar pintu dia tidak melihat pak ujang sopirnya

"kemana pak ujang ya?" alya bergumam dalam hati

Kevin datang menghampiri

"butuh tumpangan? Gue lagi baik hati nih soalnya tar sore gue mau balik ke kota, ada meeting mendadak" Kevin menawarkan untuk mengantarkan alya ke sekolah

"wuuuuh modus lo gak asik, bilang aja sebelum balik mau ngecas batre? Ucap alya

Mereka berdua menuju mobil mewah kepunyaan Kevin lamborghini hitam, Kevin langsung masuk dan bersiap mau menstarter mobilnya tetapi alya ragu untuk masuk.

Alya berpikir sesaat sebelum masuk

"lo yakin nganterin gue pake mobil ini, yang ada entar jadi bahan gunjingan lho...dan gue juga gak mau repot habis turun dari mobil lo" alya masih ragu

"udah tenang aja, tar lo turun sebelum sekolah yaa, tapi ngapain pula jadi repot?" tukas Kevin

"kalau orang pada tau lo sepupu gue pasti banyak siswi centil yang bakal ganggu gue, nanyain eloo" jawab Naumi. Akhirnya Naumi masuk dan mobil pun melaju dengan tenang menuju sekolah alya. Di perjalanan mereka kembali berbincang...

"o ia gue ingat omongan lo tadi tentang ngecas batre? Apaan sih? " Kevin

tak mengerti apa yang dimaksud alya

" ya elaaah, lemot loo, gue bingung kok adaya seorang CEO seperti lo ndak tau bahasa gaul sikiiiiit aja, maksud saya tuan Kevin Williams yang terhormat.... Ngecas otak lu dengan melihat wajah cantiknya Naumi sebelum balik ke kota ia kaaaan..."

"hehehe, habis gue gak tau caranya, bantuin ya.. gue mau ketemu bentar sebelum balik" akhirnya Kevin jujur juga

"itu kan gampang, bilang aja sama kepala sekolah kalau elo ada perlu sama peraih terbaik siswa berprestasi tahun ini, pasti berhasil" idenya alya tuh

"lo yakin? Apa Naumi nggak marah jika gue menggunakan kekuasaan gue untuk ketemu dia" Kevin meragukan idenya alya

"yakinlah karena jika lo ajak baik-baik dia gak bakal mau ketemu lo, tetapi kalau lo duluan nganbilkan nomor ujiannya Naumi, trus lo simpan sampai kalian selesai ngobrol baru kasih ke dia, jadiin nomor itu Sandra lo pasti dia mau hehehe, cerdaskan gue, alyaaa"

"widih cerdas apaan kalau di perusahaan itu namanya cara licik tau, tapi ide lo bakal gue pake dan karna lo udah bantu gue tar gue transfer 5 juta buat jajan lo" Kevin tersenyum manis

"naaahh gitu dong, sama adek sendiri gak boleh pelit" _alya

"ucap trimakasih kek huhhh" _Kevin

"trimakasih tuan ke.. Vin" alya selalu senang menggoda sepupunya ini.

Tak terasa mereka sampai ke sekolah alya, mobil berhenti dan alya turun sebelum sampai masuk gerbang sekolah.

Mobil Kevin langsung masuk ke areal parkiran terus dia menelefon kepala sekolah untuk mengambilkan nomor Naumi.

Kevin keluar dari mobil dan berjalan ke koridor menuju ruang kepala sekolah, sementara diparkiran mobilnya begitu mencolok membuat banyak pertanyaan bagi siswa dan siswi,

"lamborghini siapa yaaa tanya soni sama andre yang kebetulan baru nyampe cek cek cek... Mantap meeeen" soni mengelus mobil Kevin dengan kagumnya, maklum di daerah pedesaan sebuah mobil yang sangat mewah itu belum ada hanya baru beberapa yang punya kategori mobil mahal tapi belum setingkat dengan mobil mewah.

Belum hilang rasa penasaran soni, mobil elang masuk parkiran dan elang datang dengan Naumi

"kalian ngapain kok gak masuk" tanya elang

"lihat coooy mobil super mewah parkir di sekolah kita, kira-kira punya siapa yaaa?" sekarang andre yang bicara.

"gak usah pada kepo, kalian ini aneh deh, biasanya yang doyan gosip itu ibu-ibu ini bukan cowok - cowok keren... Lebay" Naumi berjalan menuju ruang TU untuk mengambil nomornya dan meninggalkan ketiga cowok itu yang masih asik ngota tentang mobil mewah lamborghini hitam.

Sementara di ruang kepsek Kevin disambut dengan hangat walaupun wajah Kevin tak ada senyum namun dia bersikap baik kali ini.

"apa yang bisa saya bantu tuan Kevin" bapak kepala sekolah itu memulai pembicaraan dengan hormat dan agak ragu,

"mana yang saya minta" tanya Kevin dengan datar, aslinya kembali tuh cowok es... Beku and kaku

"oh ini tuan, apa lagi yang bisa saya bantu tuan" tanya kepala sekolah sambil memberikan nomor ujian Naumi. Padahal umur kepala sekolah itu udah setengah abad tetap aja dia seperti kacung dihadapan Kevin.

"tolong panggilkan gadis ini, ada yang harus saya bicarakan, penting dan saya pinjam ruangan anda selama setengah jam" ujar Kevin dengan nada seorang boss

"baik tuan, akan saya lakukan" kepsek seperti kucing dibuatnya, mau diapainpun kepsek bakal bersedia karena dia gak mau tambang emas sekolahnya jadi tersinggung

Naumi meminta nomor ujiannya kebagian tata usaha namun petugas tersebut malah mengatakan jika Naumi dipanggil untuk menghadap kepala sekolah.

Naumi berjalan dikoridor sekolah dia nggak tau jika yang memanggilnya bukanlah kepala sekolah.

Tok tok tok

Pintu di ketuk sama Naumi

"masuk" Kevin menyuruh Naumi masuk

Tanpa melihat siapa yang duduk Naumi langsung bicara saja

"bapak mencari saya ada apa?"

"ada aku" jawab Kevin

Naumi kaget, jantungnya terasa tak karuan, tangannya gemetar dan sambil menggigit bibirnya bagian bawah "tuan Kevin Williams"

"duduk" _Kevin menyuruh Naumi duduk persis dihadapananya, Kevin melihat gadis ini tanpa beralih ke yang lain yang membuat Naumi makin salah tingkah

"a-a-a da a pa tu tuan?" , saking gugupnya Naumi sampai gagap untuk bicara

"ada aku dihadapan mu kok masih nanya, kamu ndak usah takut dan gak usah panggil tuan" ujar Kevin, Naumi menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

"huffff" , Naumi nengambil nafas untuk menenangkan hatinya.

"ok, ada apa kau memanggilku" sekarang dengan santai Naumi bicara sama Kevin.

Kevin menyunggingkan senyumnya dan tetap menatap Naumi.

"sebenarnya aku ingin tau, kenapa kau tidak membalas chatku tadi malam" tanya Kevin dengan pandangan tak berkedip, membuat hati Naumi ciut sekaligus takut melihat tatapannya.

Dalam hati Naumi merasa seolah olah ada singa yang akan melahapnya hidup hidup.

"ma ma ma af dari pagi aku belum membuka hapeku jadi aku gak tau apa isi chat mu, ku kira kamu bakal langsung tidur setelah ku chat 'good night', aku tak ada niat membuatmu tersinggung apa lagi sampai marah" mata Naumi mulai berkaca kaca

Melihat Naumi bicara menceloteh dan hampir menangis, Kevin malah mendekatkan mukanya sama Naumi "apa wajahku sangat menyeramkan? " tanya Kevin. Naumi dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berujar lembut

"wajah mu sangat tampan... Upsss" Naumi keceplosan sambil menutup mukanya karena malu dan dia memundurkan duduknya sampai bersender di kursi empuk itu.

"bukalah hape mu" suruh Kevin

Naumi mengambil hapenya dan membaca semua chat dari Kevin, mukanya merah dan Naumi menundukkan wajahnya karena malu. Ya sebenarnya antara malu dan senang bercampur aduk.

"sekarang apa jawabanmu?"_ Kevin

" aku... Aku... Aku bingung "_Naumi

" apa aku kurang tampan? "_Kevin

" tampan kok " Naumi menjawab dengan menggigit bibir bawahnya membuat Kevin bergetar ingin sekali mencium bibir gadis itu"

Makin serukaaan semoga reader semua

menyukainya dan jangan hanya membaca

aja, kasih coment juga yaa. Trimakasih sudah

setia menunggu bab selanjutnya. Kritik dan

Saran siap untuk ditampung

Deni_Marlinacreators' thoughts
Nächstes Kapitel