webnovel

Surat untukku..

18-07-2005

Mungkin tak ada bahagia seindah malam ini.. Surat bewarna merah jambu sudah ku terima sebagai balasannya.. Hahahah kau bilang boneka pinokioku sangat lucu.. Oh yah.. Apakah dia tidak berbohong. Ada kelegaan rasanya saat kau bilang kau tidak marah. Bahkan kau tersenyum seraya tertawa kecil saat membacanya. Aku senang kau menghargai tentang panggilan barumu.. Malaikat kecil.. Memang tidak bagus.. Tapi untuk kata jelek pun sangat jauh..aku tidak bisa menulis lagi rasanya. Rasaku sepertinya berpetualang. Kau tau? Ini sudah 27 kali aku mondar mandir saat membaca suratmu.. Dan ceritamu tentang murung kemaren aku tidak bisa menjawabnya. Kau tersakiti oleh orang yang kau cintai sedangkan aku mencintaimu.. Aku memang pendengar curhatan yang handal. Tapi untuk sekarang aku lupa bahkan tidak bisa mencarikan saran untukmu.. Karna aku adalah pengagummu. Aku hampir saja lupa untuk ucapkan selamat ulang tahun. Aku tak terlambatkan.. Jam 12 lewat satu menit aku menulis ini.. Dan kuharap ucapan pertama adalah aku,, tapi jangan salahkan bapak pos yang sudah renta itu. Keretanya tidak sebagusseperti 20 tahun silam. Wajar atas keterlambatan suratku untukmu..terima kasih telah membalas suratku.. Jam tanganmu ketinggalan dimana kau sering mencari bintang venusmu.. Apa kau sudah menerimanya dengan surat ini..

Sekian dulu.

Aku harus segera menemui dokterku.

Karna tempo yang dia berikan sudah lewat.. Dan aku harus buru buru malaikat kecilku..

 

 

19-07-2005

Hai pengagumku..

Alis mataku tidak lagi bertautan saat membaca .. Apa kau melihatnya. Sekarang pipiku yang kau bilang mungil itu sudah sedikit melebar.aku selalu tersenyum saat membaca tulisan dalam suratmu.. Haha bisakah kau memperbagus tulisanmu..

Apakah hanya pinokio ini yang akan selalu menemaniku untuk mencari dimana bintang venus. Dia baru saja berbohong.. Kau ingin tahu pertanyaanku sehingga dia berbohong. Sepertinya dia cemburu.. Apakah kau orang yang jahat. Dan dia bilang kau memang seseorang yang jahat.. Dan aku tau dia menjawabnya dengan berbohong. Terimakasih kau tlah mengubah murungku dengan sebuah senyuman. Jika kau tau hasil dari 2+2 mungkin kau akan menemuiku  4 mata.. Dan tak usahlah kau meneropongiku dari balik jendela. Aku tau keberadaanmu. Baju merah bertopi putih itu kau kan.. Hanya saja akau tak bisa melihat persis seperti apa rupamu.. Kau tak sepintar yang aku kira. Kau masih ingat tentang bapak penjual nasi goreng itu kan. Teman ku boleh saja kau kendalikan. Tapi tidak dengan sipenjual nasi goreng karna aku lebih dulu berlangganganan dari mu. Aku tau keberadaanmu dari dia, gang kedua sebelah rumah kakakku.

Apa kata doktermu. Walaupun pertanyaanku salah aku akan tetap bertanya. Kamu sakit?.. satu lagi aku akan menunggumu disela waktu untuk besama sama mencari bintang venus. Kau seperti ayahku, selalu berbicara dengan wajah entah dimana?..seprtinya kau mengingatkan ku tentang ayahku. Membuatku merindukannya. Ahh aku terlalu banyak bicara. Terima kasih telah mengembalikan jam ku yang ketinggalan kemaren. Satu lagi.. Pinokiomu sangat membantu. Dan maaf aku memeluknya saat tertidur.. Sepiku hilang berkat pinokiomu yang suka berbohong.. Ahahaha...Dan sepertinya aku mulai menyukai pecinta kejauhan. Tapi kuharap kau memiliki penglihatan yang baik. Siku tangan kananku bukan memerah oleh sesuatu.. Tapi itu hanya plaster yang di tempelkan temanku dengan ke usilannya..

Sekian dulu kejauhan.. Aku bukan peniru.. Tapi kuharap kau menghargai juga tentang panggilan barumu.. Kejauhan di balik jendela mu... Dan aku tahu..

21_07-2005

Kejauhan apa kabarmu?..

Aku memikirkan seikat anggrek berwarna ungu saat ini. Bunga itu begitu cantik kejauhan.. Ahhh berlebihan mungkin.. Manado sangat jauh disini.. Dimana bunga itu berebutan untuk saling tumbuh.. Bagaimana bisa aku memilikinya..

Kejauhan..

Kau sedang apa?

Kenapa terus menerus pinokiomu berbohong? Hidungnya lebih panjang dari yang kemaren.. Masih tentang pertanyaan yang sama. Dan dia terus menjawab yaa kau orang yang jahat..

Kejauhann..

Untuk sebulan kedepan mungkin aku tak bisa lagi kau teropongi dibalik jendelamu. Bunda mengajakku kesuatu tempat dimana ayahku berada dalam kediaman sunyinya. Bunda mengajakku berziarah, hal yang rutin setiap tahun kami lakukan.

 

Kejauhann..

Aku tak sepertimu, kata-kataku lebih kaku untungnya aku memiliki tulisan yang lebih bagus darimu. Aku berada dalam sebuah permainan rasanya? Aku terbawa dalam alur permainanmu. Lewat surat-suratmu sepertinya ada rasa suka dibalik jendela itu. Maukah kau menemaniku melihat pernak-pernik bintang venus? Dan menunjukkan dimana bintang venus itu?

 

Kejauhann..

Aku tentu saja tak mau kalah dibanding denganmu. Jika kau punya fotoku, akupun punya.  Maaf sebelumnya bapak pos yang tua itu lebih memilihku ketimbang dirimu. Sengaja aku meminjamkan kamera untuknya karna ku yakin kau akan menitipkan suratmu padanya. Tenang....... Aku tak lupa untuk berucap terimakasih kepadanya. Hahaha

 

 

Kejauhann..

Jika memang aku malaikat kecilmu,berikan aku sayap untuk menggapai masa lalu ku. Bintang venus.. Itulah tujuanku. Oh ya wajahmu begitu pucat atau bapak itu tak pandai menggunakan kameraku. Adakah alasan untuk itu? Akuu menunggunya.

 

Aku ingin bercerita panjang tapiii mungkin itu nanti. Aku ingin bercerita tentang semua kehidupanku. Dipojok tempat selalu duduk menemani malam. Kurasa kau tau. Tak usahlah kau mengagumiku dari kejauhan. Sore nanti aku akan menunggumu datang atau tidaknya aku tidak mau tau.

 

Mungkin sekian dulu kejauhan..

Topi yang kau pakai sangat bagus, aku sangat menyukainya dan terimakasih bapak pos pengantar surat.

........

Nächstes Kapitel