"Aku jadi menginginkanmu Jeev." bisik Gladys saat mencium bibir Jeevan yang begitu hangat.
Melihat Jeevan hanya terdiam tidak membalas ciumannya membuat Gladys jadi gemas.
"Jeevan, apa kamu hanya diam seperti ini saja?" tanya Gladys dengan perasaan gemas.
"Menurutmu apa yang harus aku lakukan Glad? aku hanya menunggu hukuman darimu saja." ucap Jeevan sambil menelan salivanya berusaha untuk tetap tenang walau detak jantungnya tidak bisa dia kendalikan lagi.
"Aku jadi tidak tahu, apa yang harus aku lakukan kalau kamu diam saja?" ucap Gladys dengan kedua alis terangkat.
Jeevan membuka matanya kemudian memicingkan matanya sambil tersenyum penuh pesona.
"Dekatkan wajahmu Glad." ucap Jeevan sambil duduk menyandarkan punggungnya pada dinding kamar mengulurkan tangannya pada Gladys agar duduk di atasnya.
Gladys menelan salivanya. Tanpa membalas ucapan Jeevan, Gladys menindih pelan tubuh Jeevan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com