"Aku juga aku tidak tahu Jo, seandainya kamu meninggalkan aku, apa aku akan bisa hidup bertahan tanpa kamu." ucap Nadia seraya memejamkan matanya kemudian mencium lembut bibir Jonathan.
"Semoga saja setelah ujian yang kita lalui bersama ,kita bisa menjadikan pelajaran agar kita tidak menjadi orang bodoh lagi. Yang mudah begitu saja dipengaruhi orang lain yang ingin menghancurkan pernikahan kita." ucap Jonathan setelah melepas ciumannya.
"Berjanjilah padaku, kalau kamu tidak akan percaya lagi dengan ucapan Amanda. Saat pertama kali mengenal Amanda aku sudah tahu kalau Ananda hanya ingin menghancurkanmu." ucap Nadia dengan tatapan memohon.
"Seharusnya aku juga tahu itu. Tapi memang aku yang bodoh, selalu saja cemburu pada Jean. Padahal selama ini Jean, selalu memahami aku dan tidak pernah menyakiti hatiku. Aku sudah meminta maaf padanya, tapi aku masih saja merasa bersalah dan merasa malu." ucap Jonathan dengan sebuah penyesalan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com