"Baiklah aku akan mencoba pakaian yang ada di dalam koper itu." ucap Gladys kemudian bangun dari tempatnya dan pergi ke kamar untuk mencoba pakaian yang telah didatangkan oleh Jeevan.
Javan tersenyum kemudian meminta pada ketiga Pelayan toko untuk mengikuti Gladys yang sudah lebih dulu pergi ke kamar.
"Drrrt...Drrrt... Drrrt"
Ponsel Jeevan berbunyi berulang-ulang dengan kening berkerut, segera Jeevan menerima panggilan tersebut setelah mengetahui Ivan yang menghubunginya.
"Hallo... ada apa Van?" tanya Jeevan sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.
"Dengarkan aku Jeevan, aku tidak membutuhkan alasan apapun lagi. Malam ini juga kamu harus ke apartemenku. Aku menunggumu!" ucap Ivan dengan cepat menutup panggilannya.
Jeevan menekan pelipisnya tidak tahu harus pergi atau tidak. Kalau dia pergi pasti dia akan mendapat masalah dengan Ayahnya, tapi kalau dia tidak pergi pasti Ivan akan melakukan hal yang lebih nekat dari yang sebelumnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com