Evana terdiam karena merasa sangat bingung dengan permintaan dari Asya barusan.
Pasalnya kalau dia Live broadcast sosial media, semua orang akan tahu semua keburukannya.
"Aku harus apa kalau begini, tamat sudah riwayatku karena pasti teman-temanku akan tahu soal hal ini," lirih Evana di dalam hatinya.
"Kenapa kamu diam, kamu tidak mau Live broadcast sosial media?" Sekali lagi Asya bertanya kepada Evana.
"Bukan begitu, kalau saja ada hal lain yang bisa aku lakukan maka aku akan melakukannya dengan segera," kata Evana.
"Kamu hanya memiliki dua pilihan, Live broadcast sosial media atau masuk ke dalam tahanan," hardik Asya dengan mata basahnya, yang menatap tajam ke arah Evana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com