"Tapi Sayang, pernikahan itu bukan main-main, bisa-bisanya suami kamu itu memutuskan untuk pergi meninggalkan kamu, padahal kalian baru menikah satu bulan," lirih mami Alexa merasa tidak terima putrinya di tinggalkan.
"Benar apa yang Mami kamu katakan, harusnya dia menghormati pernikahan, bukan mempermainkan pernikahan seperti ini," ucap papi Alexis.
"Tetapi ini bukan kesalahan Zivi, ini salah Alea. Alea menganggap Zivi adalah Zio, padahal Zivi dari awal menolak Alea." Alea berkata dengan nada rendah.
"Kamu membela pria itu, dia sudah meninggalkan kamu dalam kondisi hamil dan hampir mati lemas, pria macam apa dia, papi tidak habis pikir, kenapa ada pria setega itu?!" teriak tuan Alexis dengan wajah penuh amarah.
"Cukup Papi, tolong jangan salahkan Zivi, Lea yang salah. Lea lah yang sudah memaksa dia. Dia menikah dengan Lea karena Lea yang memaksa," ucap Alea dengan tetesan air matanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com