webnovel

Bab 19

"Pangeran pertama Perez,.. apa kau tahu apa yang kau lakukan???" Setibanya di dek kapal pangeran Perez, Molly berkata dengan nada marah.

"Yoo.. bukankah ini pelayan yang selalu menemani sepupuku?? yah.. saya tahu apa yang ku lakukan .. saya menyerang kapal sepupuku tersayang.. hahahaha" Menenangkan diri dari kepanikan karena perubahan situasi pangeran Perez berkata lalu tertawa.

Pangeran Perez juga terkadang menoleh ke arah jenderal Seril, dan setelah melihatnya sangat tenang dia juga secara perlahan menenangkan diri.

"Kamu ...."

"Apa!! kamu tidak menerima??? kalau begitu kemari tangkap saya.. hahaha" melihat Molly yang terlihat sangat marah dia sangat senang lalu mengolok-oloknya.

"Hooooo.. apakah kamu yakin sepupuku" Tiba tiba sebuah suara terdengar dari belakang Molly yang saat ini berdiri sendiri.

Semua prajurit kerajaan menjadi waspada, bahkan jendral Seril memegang pedangnya yang masih berada dalam sarung di pinggangnya.

Pangeran Perez menjadi sangat terkejut setelah mendengar suara itu karena dia sangat mengenali suara itu, walaupun dia sudah tidak pernah bertemu selama empat tahun lebih dan juga suaranya agak terdengar serak, tetapi tetap saja dia mengenalinya.

Dia tahu bahwa pemilik suara itu adalah sepupunya yang selalu menyukai pelatihan dan juga di juluki si maniak pelatihan oleh orang orang di kerajaan Anreax.

Dia kemudian menatap sekeliling tetapi tidak melihat Ray sama sekali, melainkan hanya melihat deretan prajurit yang membuat kepercayaan dirinya memuncak.

"Ya... hahaha.. berhentilah bersembunyi sepupuku tersayang... datanglah dan menyerah kepadaku untuk di bunuh... jangan seperti pengecut" Pangeran Perez berkata dan tertawa.

"Hmmm" Suara Ray kemudian kembali terdengar, dan hal mengejutkan terjadi.

Bayangan yang dimiliki Molly terlihat sebuah gundukan lalu secara bertahap terbentuk menjadi seseorang pemuda.

"Yoo.. sepupuku yang tersayang.. lama tidak bertemu... hahaha... apakah kamu menyukai sambutan hangatku??.. "Walaupun terkejut, pangeran Perez tidak memperlihatkan, karena menurutnya dia memiliki kemenangan akan angka.

Tidak mungkin Ray bisa melakukan apa saja kepadanya dengan banyak prajurit disekitarnya apalagi ada Jendral Seril di sampingnya.

"Saya sangat terharu melihat sambutan hangatmu... terimakasih sepupuku... dan bisakah saya bertanya mengapa kamu menyerang ku??" Ray berkata sambil menatap ke arah pangeran Perez dengan tatapan yang menakutkan.

Dia memiliki banyak pemikiran di kepalanya, mungkin ada masalah di rumahnya yang membuat sepupunya begitu berani menyerangnya.

Tidak, sesuatu pasti terjadi kepada orang tuanya membuatnya penuh dengan kemarahan dan juga kebingungan.

Apakah orang tuanya mengetahui sesuatu akan terjadi kepada mereka sehingga memintanya berlayar, Ray tidak tahu.

Yang pasti, dia ingin dengan cepat menyelesaikan hal di tempat ini lalu dengan cepat kembali ke pulau.

"Hahaha... Apa?? kamu bertanya kepadaku?? salahkan ayahmu yang bahkan memikat bajak laut itu.. tidak.. seharusnya kamu harus menyalahkan dirimu, karena, karena mu dia mendapatkan masalah.. tapi tidak masalah.. dengan ayahmu tidak ada dan kamu mati, saya akan sepenuhnya mengendalikan rumah lelang,, dan memiliki banyak uang .. hahaha" pangeran Perez berkata dengan tertawa gila.

Mendengar kata kata pangeran Perez, Ray menjadi bingung, mengapa dia membawa masalah kepada orang tuanya?? dia bahkan tidak pernah membuat satupun musuh baik pada saat dia dirumahnya ataupun pada saat pelayarannya.

"Apa maksudmu..?" Karena itu Ray hanya bisa bertanya kepada Pangeran Perez.

"Apa.. kamu tidak mengerti???.. apakah kamu ingat.. berapa banyak buah iblis yang di belikan oleh pamanku yang ayahmu untukmu?? apakah kamu tidak tahu bahkan di green line buah iblis sangat langka tetapi kamu memiliki banyak dari mereka??? Apa menurutmu ayahmu bisa menjaga hal itu??? sangat naif.. bahkan dengan bantuan kerajaan dia tidak bisa apa lagi tidak" Dengan senang hati dia menjawab pertanyaan Ray, karena menurutnya Ray sebentar lagi akan mati.

"Apa!!.... " Walaupun Ray masih bingung dengan situasi ini tetapi dia mendapatkan kesimpulan bahwa pangeran Perez tidak mengetahui alasan pasti dalam masalah itu.

Tidak mungkin ayahnya di serang oleh bajak laut tetapi dia memiliki harga untuk kepalanya tanpa dukungan angkatan laut bukan?? jika itu harga hanya terdaftar pada organisasi bawah tanah dia bisa mengerti tetapi itu tidak.

Dia memiliki poster di dalam kamarnya di kapalnya dan itu memiliki stempel pemerintah dan angkatan laut.

Nächstes Kapitel