webnovel

Bab 2

North blue, lebih tepatnya di pulau Arcadian.

Pulau ini termasuk pulau perdagangan yang menghubungkan banyak pulau pulau karena geografisnya.

Apa lagi disini terdapat markas utama rumah lelang Anreax.

Di pulau ini di perintah oleh kerajaan Anreax.

Di tempat ini terbilang cukup damai karena di sudut selatan kota terdapat markas angkatan laut.

Di sebuah ruangan bawah tanah.

"Ha... ha ... ha..." Terlihat seorang anak berusia 7 tahun berbaring sambil terlihat bernapas berat setelah melakukan pelatihan berat.

Tidak jauh darinya banyak alat bantu pelatihan tersebar tidak rapi.

Dia adalah Ray Anreax.

Dia adalah putra pemilik rumah lelang dan juga seorang pangeran.

Ayahnya adalah adik sang raja, karena dia tidak memiliki pemikiran menjadi raja melainkan memiliki bakat bisnis membuat ayahnya, Jake Anreax membangun rumah lelang.

Apa lagi ibunya hanya seorang rakyat biasa.

"Tuan muda... sudah waktunya kembali" Tidak jauh darinya seorang pelayan, Molly berdiri dan berkata.

Molly memiliki rambut kuning di kepang, dia terlihat cantik dan cerah, di ikuti oleh sosoknya yang memikat.

"Mengapa begitu terburu buru untuk kembali , Molly... ha... ha.." Ray menjawab sambil mengangkat tubuhnya untuk duduk dengan terengah-engah.

"Apakah kamu lupa, hari ini adalah hari ulang tahun ke tujuh anda" Molly berkata mengingatkan.

"Ah... benar... mungkin saja ayah mendapatkan buah iblis yang baik.. ayo cepat kembali" Seakan mendapatkan pasokan energi Ray berdiri dengan gembira meninggalkan tempat pelatihan.

"Duhh... Tuan muda tunggu" Molly berkata sambil mengikutinya.

Di sebuah mansion.

"Ayah ... ibu ... Aku kembali" Ray berteriak ketika memasuki ruangan.

"Wahhh ... anak kesayangan ibu telah kembali... ayo ayo kita masuk dan memotong kue" Ibunya, Ellya Dowkins berkata dan membawanya memasuki ruangan.

Ibunya memiliki sosok yang terbilang lembut, memiliki rambut biru.

Di ruangan terlihat ayahnya terlihat duduk menunggu sambil terus memelototi kue seakan akan ingin menelan kue setinggi satu meter dengan satu tegukan.

Melihat mereka memasuki ruangan dia dengan cepat berdiri dan melangkah mengambil Ray .

"Kamu sudah datang Nak... cepat potong kuenya saya sudah tidak dapat menahan untuk merasakannya" ayahnya berkata sambil menarik Ray kearah meja tempat kue diletakkan.

"Hey.. sayang... mengapa kamu begitu tidak sabaran" Ibunya berkata.

Seakan tidak mendengar ucapan istrinya, dia berkata.

"Ayo Nak.. cepat potong kuenya"

"Ck... setiap tahun kejadian terus terulang.. ayah mengapa kamu begitu bernafsu pada kueku" Ray berkata kepada ayahnya.

Tetapi walaupun begitu dia tetap melakukan apa yang dimintanya tetapi dihentikan oleh ibunya.

"Hey... berdoa dan meniup lilinnya terlebih dahulu"

"Ah ya.. benar" Setelah berkata Ray kemudian menutup matanya lalu beberapa detik kemudian membuka kembali dan meniup lilinnya.

Mungkin banyak yang bertanya, mengapa sebagai bangsawan dia tidak membuat pesta besar??.

Jawabannya adalah Ray tidak menyukainya.

Dan lebih spesifik lagi, Ibunya hanya seorang rakyat biasa yang membuat hampir keseluruhan keluarga kerajaan tidak menyukainya.

Dia ingat pada ulang tahun ke empatnya, sepupunya yang adalah anak raja pernah membuat masalah dengan mengolok-olok ibunya.

Dan Bla bla bla.

Beberapa menit kemudian setelah memakan kue.

"Ahhh.. saya tidak mampu lagi untuk bergerak" Ray berkata sambil menepuk-nepuk perutnya yang mengembung.

"Benar... kue yang dibuat oleh ibumu memanglah yang terbaik.. uhgeeee'..." Ayahnya berkata.

"Ayah .. dimana hadiahku" Ray tiba-tiba berdiri, perutnya yang mengembang kini kembali seperti semula dan berkata.

"Ada di sana .. ambil sendiri... sangat sulit mencari buah iblis karena semua di monopoli oleh angkatan laut dan Yongkou" ayahnya berkata sambil menunjuk 3 kotak tidak jauh dari sudut ruangan.

Tanpa pikir panjang Ray berlari dan membuka kotak.

Kotak pertama berisi buah berbentuk Kacang sebesar pisang, buah ini berwarna cokelat.

Buah ini adalah buah Logia dan jika dia tidak salah menebak buah ini adalah buah Suara.

Dia kemudian membuka kotak selanjutnya.

Setelah dibuka dia kemudian melihat buah yang mirip apel tetapi agak bergerigi.

Buah ini adalah buah tipe Paramecia, jika kita memakannya kita akan berubah menjadi manusia kayu seperti Groot.

Dan yang terakhir buah itu berwarna Hitam, bentuknya seperti nanas tetapi agak lebih kecil.

Buah ini adalah Buah tipe Zoan, melihat buah ini akhirnya mata Ray berubah menjadi lebih terang.

Awalnya dia bersiap untuk memakan buah Suara tetapi setelah melihat buah ini dia berubah pikiran.

"Ayah.. akhirnya kamu mendapatkan buah yang layak" Teriak Ray kepada ayahnya.

"Sialan bocah.. apakah kamu tidak tahu begitu sulitnya mendapatkan buah iblis?? tapi yahh... selamat dan terima kasih jika kamu menyukainya.. akhirnya saya tidak lagi di ganggu oleh pencarian buah iblis"

Nächstes Kapitel