webnovel

Liburan Musim Panas (1)

Hari ini adalah mulainya musim panas, yah biasanya aku hanya tidur di rumah dan berharap hari berjalan dengan lancar.

Tapi..

_

_

"Sialan, kau mau kemana nanti?" tanya bakugo dengan bola mata khasnya.

Aku hanya berkeringat, padahal aku ingin bersantai di rumah.

Todoroki menunjuk suatu tempat dengan santai..."Di sini"

Brak!!, meja ku sampai bergetar saking kerasnya.

_

_

"Deku kau mau kemana???" tanya bakugo menarik kerahku.

Dia mengancam akan memukuliku selama liburan jika tidak berbicara.

Todoroki segera menyudahi dengan berkata santai..."Gimana kalau kita ke kolam renang disini" katanya.

Mulutku menganga, tempat itu kan..tempat yang sangat mahal. Bahkan dalam mimpi tidak mungkin dirinya yang bahkan miskin ini bisa pergi kesana.

Bakugo memukuli wajahku dan membuatku terpental ke lantai. Kemudian dia menatap wajahku dengan senyum sinis.

"Kau mau pergi kan sialan??"

"I..iya.." seruku gugup. Bakugo selalu sangat kasar padaku.

Nanti bisa bisa dia memukuliku lebih lagi nanti.

_

_

Tak

Tak

Srek.., ada sebuah tangan yang memegang tangan todoroki. Todoroki terlihat kaget tetapi menenang setelah melihat orang di balik itu.

Lida...

Aku sampai sedikit terkejut, bakugo menatap Lida dengan tatapan aneh.

_

_

Lida tampak manis tanpa kacamata, dia terlihat sangat malu ketika berhadapan dengan kami.

"...A..anu..kalau bisa boleh aku ikut..".., dia memohon dengan tangannya terus di eratkan pada tangan todoroki ..

Astaga.., Lida yang selalu terlihat memimpin dan dewasa itu . Terlihat sangat kikuk dan malu malu.

Itu sangat manis..

_

_

"Boleh kok" seruku tersenyum lagi.

Buk!!, todoroki memukul punggung ku hingga terjatuh.

"A..apaan sih bakugo ?" tanyaku Mengosok punggung ku yang agak sakit.

Bakugo tidak menjawab malah menatapku dengan kesal.." Kau ini.."

"Dia cemburu deku.." seru todoroki datar. Bakugo terlihat marah dan mulai berantem dengan todoroki.

Lida mendekat perlahan kearahku.

Dia terlihat susah payah ingin memulai pembicaraan denganku.

_

_

Kawai.., seruku dalam hati. Aku mengelus kepala Lida tanpa sadar. Aku teringat pernah sangat ingin mempunyai adik. Tetapi.. Tuhan tidak mengizinkan.

Aku memang marah, ..tetapi itu kehendaknya. Aku mengelus kepala Lida, mungkin jika keluarga nya masih utuh ...dia akan bisa mengelus kepalanya adiknya seperti ini.

_

_

Srek,..aku terkejut ketika todoroki menghentikan gosokan ku. Dan bakugo memegang tanganku serta membuatku menjauh dari Lida.

Lida tampak sedikit ketakutan dan segera berada di belakang todoroki.

Aku menatap bakugo agak aneh.., tidak biasanya bakugo mau menyentuhku seperti ini.

_

_

Bakugo mengeraskan tangannya lalu melepaskan nya begitu saja.

"Sialan, kau..jangan dekat dekat sama Lida" kata bakugo marah.

"Ke kenapa bakugo, dia itu manis kok dan dia teman kita" kataku menengahi sambil mengelus tanganku yang sedikit sakit.

Bakugo meludahi Lida, dan mengumpat dirinya dengan kasar.

"Menjijikan, dia itu pria bersikaplah jantan!! " seru bakugo.

Todoroki yang selalu diam dan santai, tampak menekukkan dahinya.

Dia mendekati bakugo dan mendorongnya, serta menatapnya tanpa berkata apapun.

"Kau mau berantem hah!?!" kata bakugo mulai menyisingkan lengannya.

Todoroki tidak menjawab, dan melirik Lida yang tampak bingung sedari tadi.

Aku hanya bisa menatap ini semua tanpa berkata apa apa . Tanganku ku eratkan..

Aku sangat sangat lemah.., bahkan seorang pun tidak bisa ku lindungi.

Srek..

_

_

Tiba tiba todoroki menarik Lida ke pelukannya, itu cukup membuat kami terkejut. Terutama Lida. Dia hanya terdiam ,dengan wajah kagetnya yang manis.

Semua orang menatap kami yang sedari tadi berisik. Aku berusaha menghentikan bakugo yang tampak ingin membuat kekacauan.

"..Deku.., kalau mau liburan jangan ajak bakugo", seru todoroki terdengar nada yang sangat dingin seperti es.

Bakugo tampak sangat marah dan mulai mengumpat Lida lagi. Kali ini aku memeluk bakugo berusaha menenangkan nya. Tetapi umpatan bakugo bertambah parah.

Brak.., todoroki melempar kursi didekatnya kemudian mulai menatap kami dengan tatapan marah.

Tatapan yang sungguh mengerikan..

_

_

Aku menatap kalender liburan dengan sedih. Sudah sejak tadi siang aku dan todoroki sama sekali tidak berbicara. Bakugo bahkan hanya diam , tidak berteriak seperti biasa.

Memang bakugo salah, dia seenaknya mengatakan hal yang kasar pada Lida.

Deg

Aku memegang tanganku, aku benar benar lemah. Saking lemahnya. Aku dan todoroki bertengkar.

Aku sama sekali tidak berusaha menghentikan nya. Aku tidak bisa menenangkan bakugo. Sedang kan Lida walaupun ia pemalu.

Ia masih berusaha memisahkan kami, dan menatapku dengan tatapan sendu.

_

_

Mungkin ini liburan musim panas yang terburuk.

Apa aku bisa menjalaninya...??

Nächstes Kapitel