webnovel

Tahanan Khusus

Piya menyembunyikan Ya Lam di antara semak. Dia berusaha mencari sepeda motornya yang ditinggalkannya di tepi hutan. Sial. Para brandal itu sudah merusak motornya. Piya berjalan menyusuri jalan setapak. Di sini tidak ada signal. Piya naik ke bukit. Dia mengaktifkan triangulasi di ponselnya. Melempar jejaknya melalui gelombang signal di menara. Mengirim tanda SOS dengan sandi morse. Syukurlah. Dia mendapat jawaban dari polsek terdekat. Piya mengirimkan tanda lokasinya. 30 menit kemudian dia mendengar suara mobil pick up datang. Polisi hutan. Namanya Dani. Masih muda. Dia terkejut karena Piya seorang wanita. "Aku menyamar!" Jawab Piya. Dani mengerti. "Siapa dia?" Tanya Dani ketika dia melihat seorang pemuda terikat dalam keadaan pingsan. Pasien Rumah Sakit Jiwa. Tolong di antar ke rumah sakit jiwa!" Dani membantu Piya mrngangkat Ya Lam, lalu sepeda motornya. Dani tidak ingin banyak tanya. Bukan urusannya. Tetapi dia penasaran dengan Piya. Apa benar, dia itu Polwan. Piya mengerti. Dia menunjukkan lencananya. Dani terdiam.

Sepeda motor itu barang curian, yang dijadikan barang bukti. Piya meminjamnya untuk menyamar. Barang itu harus di kembalikan ke Polres. Kalau tidak dia bisa di hukum. Karena meminjam tanpa prosedur yang benar.

Piya memasukan Ya Lam ke kamar khusus mirip sel di rumah sakit jiwa. Pria itu masih tak sadarkan diri.

Piya menghubungi Dr Fatma, pimpinan Rumah Sakit Jiwa. Dia butuh bantuannya untuk mengobservasi Ya Lam. Piya mendaftarkan pemuda itu sebagai tahanan khusus dari kepolisian.

Nächstes Kapitel