webnovel

Mengunduh Ingatan

Di sudut ruangan terdapat sofa panjang berwarna hitam, sofa itu di duduki oleh pria paruh baya yang duduk diam. Sesekali pria itu menatap putranya, juga istrinya yang tak henti-hentinya menangis.

Kamar Melati nomor 303 itu perlahan terbuka, di ambang pintu muncul sosok lelaki yang masih memakai seragam sekolah. Lelaki itu kemudian duduk di sebelah pria berbaju kotak-kotak tersebut.

"Sudah pulang?" gumam Shinta menyambut kedatangan putra keduanya. Wanita itu tersenyum tipis pada lelaki berseragam itu.

Lelaki itu hanya mengangguk sekilas.

"Sudah makan? Mama tadi beli nasi padang, kamu makan ya?" ucap Shinta melepas genggaman tangannya pada putra pertamanya.

"Enggak usah, Ma. Tadi aku udah makan di sekolah," sahut putra keduanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel