webnovel

55 - transportasi

" kalau boleh, kami ingin tumpangan ke midgard tengah!? " kata Synd. Kepala desa yang mendengar hal ini hanya bisa tersenyum, dia tak menyangka jika permintaan mereka akan sesederhana ini.

Keesokan harinya, mereka dibawa ke rumah seseorang. Setelah cukup lama tak ada yang keluaran dari dalam, kepala desa segera menuju belakang rumah itu. Terlihat beberapa orang sedang menyiapkan kereta kuda beserta kuda mereka.

Mereka terkejut dengan kedatangan kepala desa, dia pun menjelaskan permintaannya pada orang itu. Perlahan senyuman mulai terlukis di wajah orang itu, diampuni mendatangi Izuna dan teman-temannya.

" aku tak ke midgard tengah, tapi aku bisa membawa kalian ke kota selanjutnya. Kalian bisa menyewa kereta kuda disana!! " kata orang itu dengan senyumannya.

"""terima kasih banyak!! """ ucap mereka bertiga bersamaan.

" tak perlu sungkan, kalian tekah menyelamatkan desa ini. Jadi anggota saja ini sebagai rasa terima kasih dari saya pribadi!! " jelas orang itu

" perkenalan namaku Wez, kalian?? " ia memandangi kami setelah mengenalkan dirinya. Kami sampai lupa jika belum mengenalkan diri kami.

" aku Izuna, Swordman "

" aku Synd, assassin "

" aku Ken, Cursemancer "

Hari itu mereka tak perlu lagi berjalan kaki menuju midgard tengah. Mereka menaiki kereta seorang pedagang dari desa itu, keretanya ditarik dua kuda yang terlihat perkasa.

Selama perjalanan, mereka sempat berhenti seberapa kali. Untuk mengistirahatkan kuda dan juga mengisi energi penumpang. Seperti biasa, mereka langsung berburu hewan seadanya dan menyerahkannya pada Izuna, yang selanjutnya akan ia masak menjadi makanan yang cukup enak.

Wez terlihat terkejut dengan kemampuan memasak Izuna. Menurutnya rasa masakannya sudah sangat enak, dan ia masih saat muda, dia bisa terus meningkatkan kemampuan memasaknya.

Ia sebenarnya juga terkejut, ia meresahkan Izuna adalah petarung yang sangat kuat, tapi disisi lain ia juga memiliki skill memasak setingkat ini. Rasa terkejutnya masih bertambah lagi, melihat Izuna membuat potion dengan bahan yang ada.

" aku sebenarnya heran, sebenarnya jobmu apa?? " tanya Wez yang mendatangi Izuna saat membuat potion.

" sudah kubilang sebelumnya, aku Swordman hanya saja aku memiliki skill produksi untuk memenuhi kebutuhanku !? " kata Izuna sambil terus membuat potion.

Wez tak menanyakannya lebih lanjut, tapi sebenarnya ia juga tahu jika jawaban yang diberikan Izuna adalah kebohongan. Seorang petarung tak akan mempelajari skill produksi, mengingat mereka lebih condong meningkatkan level maupun kemampuan mereka.

Apalagi skill produksi sabar sulit ditingkatkan, kemungkinan sebesar lima kali kesulitannya meningkatkan skill produksi daripada skill pertarungan pada umumnya, karena itu tak banyak yang mau repot-repot mempelajari skill produksi.

Terlebih lagi karena batasan yang ada membuat seorang petarung tak mempelajari skill produksi. Kebanyakan skill produksi hanya terbatas pada ras maupun job, hanya skill memasak yang memungkinkan semua orang untuk mempelajari skill itu. Tapi tak semua orang mau mau mempelajari skill itu, mereka lebih memilih mampir ke restoran maupun membawa bekal saat diperjalanan.

Tapi beda kasusnya jika skill alchemy yang dimilikinya. Meskipun akan banyak yang mengetahuinya, tetap saja yang dapat menguasainya tetap terbatas. Karena hal itu, Wez kebingungan juga kagum dengan skill yang dimiliki Izuna.

Keesokannya mereka kembali melanjutkan perjalanan, selama diperjalanan mereka tak hanya diam di dalam kereta, tapi juga berburu monster untuk menaikkan level mereka.

Mereka akan berburu selama beberapa waktu, dan akan kembali saat sudah merasa kelelahan. Selama perjalanan mereka tak dihadang monster maupun bandit sekalipun, itu membuat mereka semua bosan kecuali Wez tentunya.

Kerinan harinya mereka sampai di kota Reflet, ini adakah kota terakhir yang harus dilewati jika ingin ke midgard tengah. Kami memasuki kota ini tanpa kesulitan yang berarti, itu karena jumlah fame yang kami miliki masing-masing menembus angka 500 poin. Bahkan Ken yang terlihat mencurigakan juga tak menjalani pemeriksaan yang berlebihan saat mau masuk kedalam kota.

Tapi tetap saja Ken diminta melepas topeng yang ia kenalan, Ken mengakalinya dengan memberikan 10 gold pada mereka. Prajurit itu senang bukan main, jumlah segitu sudah sangat besar untuk ukuran mereka. Mereka tak melanjutkan pemeriksaan pada barang bawaan kereta itu, dan langsung mempersilakan memasuki kota Reflet.

" hanya sampai sini yang bisa kulakukan, selanjutnya kalian cari sendiri!? " kata Wez sebelum meninggalkan mereka bertiga.

Mereka tak mau terburu-buru menuju midgard tengah, tapi jawab alasan tertentu, mereka langsung mencari kendaraan untuk kesana. Merek mendatang penjual kuda, dan mengatakan jika ingin memberi kuda kalau bisa malah dengan keretanya sekalian.

" maaf tuan, seluruh kuda yang saya miliki sudah terjual habis. Sedangkan untuk kereta kudanya, jika tuan ingin memberinya, maka tuan harus memesannya terlebih dahulu!? " jelas penjual kuda itu.

Pertama gagal, mereka tak putus asa mudah itu, dan kembali mengunjungi penjual kuda lainnya. Setelah berkeliling selama lebih dari dua jam, mereka tak kunjung juga mendapat kuda. Tapi dia penjual yang terakhir mereka mendapat informasi yang penting.

" jika kalian ingin pergi ke midgard tengah, kalian bisa mendatangi agen transportasi. Kalian harus membayar sejumlah uang dan kalian akan diantar ke tempat tujuan!!...." jelas penjual kuda itu.

Sebenarnya itu saran yang bagus, tapi mereka ingat dengan persyaratan yang harus dilakukan jika ingin menggunakannya.

" apa ada syaratnya?! " tanya Synd pada orang itu.

" syaratnya mudah, kalian hanya perlu menunjukkan identitas kalian dan tentunya mempunyai uang!! " kata penjual itu dengan senyumannya.

Karena adanya Ken, mereka memutuskan untuk tak menggunakan jasa transportasi itu. Menurut mereka an saat berbahaya jika ras Ken berhasil diketahui orang lain. Bisa-bisa mereka dituduh mau menyerang kota.

" tapi kalian tak perlu khawatir jika tak memiliki uang. Kalian petualang kan!??" tanya nya.

""" Hmm """ mereka bertugas hanya menjawab pertanyaan penjual itu dengan anggukan kecil.

" kalian bisa mencari merchant yang mau menuju ke tempat yang sama dengan kalian. Kalian bisa menawarkan perlindungan sebagai ganti tumpangan yang diberikan, malahan kalau orang itu baik, ia akan membayar kalian atas perlindungan yang kalian berikan!? " jelas orang itu.

Ide yang terakhir membuat mereka sedikit semangat. Tentu itu sangat bagus mengingat mereka memang bisa dikategorikan sebagai petualang. Mereka langsung menuju tempat yang disarankan penjual itu dan mencari merchant yang memiliki tujuan yang sama. Sesampainya ditempat itu, mereka mendapati banyak kereta yang sudah siap berangkat, mereka menunggu adanya pengawal yang datang.

*****

Jangan lupa like dan tinggalkan komentar :-)