webnovel

19 - lich

Saat kami di depan pintu, kami didatangi seekor iron golem. Tampangnya sangat mengintimidasi seakan bisa menghancurkan lawannya nya dengan sekali pijak. Yah sebenarnya ia memang bisa melakukannya, tapi bukan ini yang aku bahas sekarang.

Perlahan lahan ia mendekati kami, kami sangat waspada dengannya, salah sedikit saja kami akan mati karenanya. Apa lagi dari yang kutahu, setiap golem mampu menyerang sesuai dengan elemen golem itu.

Karena golem ini terbuat dari besi kemungkinan ia bisa menyerang dengan elemen besi.

"hati-hati dengannya, kemungkinan ia bisa menyerang dengan besi" kataku.

" hah apa mungkin !!??"

" mungkin saja. Kamu tahu kan jika golem batu maupun tanah bisa mengerang dengan batu maupun tanah. Karena itu kemungkinan ia juga bisa menyerang dengan besi. "

" oke, intinya kita harus lebih hati-hati kan!!?"

" ya!" kataku. Mereka sudah paham dengan maksudku, untunglah aku kan tak perlu menjelaskan panjang lebar.

" oh ya... " aku ingat sesuatu lagi, " kemungkinan golem ini juga punya resistansi terhadap serangan fisik yang besar. Mungkin lebih besar dari lainnya "

" jadi katamu, kita harus menyerangnya dengan sihir, begitu kan?? Kalau tak sihir, Dengan skill kita masing-masing kan?? "

" untunglah kamu cepat tanggap, aku kan tak perlu menjelaskan panjang lebar " kataku sambil tersenyum melihat Zerav.

" hey,.. " dia sedikit kesal karenanya. Sepertinya ia sadar jika aku bukan memujinya tapi malah sedang mengejeknya.

" sudah-sudah, sekarang fokus dulu dengan golem itu!! " kata Edna. Kami kembali memfokuskan diri ke golem itu, tak terasa golem nya sudah sangat dekat dengan kami. Kami semua menyiapkan serangan jarak jauh terbaik yang kami miliki.

" Dark chain! "

" Fire tower"

" Slash! Slash! Slash!... "

Sekumpulan serangan mengarah ke golem itu, tak lama kemudian terdengar ledakan yang cukup keras. Kami masih penasaran apa golem itu sudah mati apa belum, Yah walaupun kami sebenarnya sudah tahu, tak mungkin serangan tadi dapat mengalahkan golem itu, tapi yaa, paling tidak dapat melemahkan nya beberapa saat.

Dugaan kami semua ternyata benar, golem itu tak mati karena serangan tadi, bahkan seperti tak mengalami apa apa. Seperti nya sihir juga tak terlalu berpengaruh padanya.

Merasa sihir tak terlalu berpengaruh pada golem itu, Izuna langsung menyerang langsung dari dekat. Saat sudah didekatku golem tadi, ia memberikan energi ke dalam pedangnya.

" armament "

Ia menebaskan pedang nya yang dalam keadaan masih ada armament nya ke golem itu, dan tak disangka ia mempunyai memberi kerusakan yang cukup besar.

Ia langsung mundur setelah mengetahui kerusakan yang diberikannya ke golem itu cukup besar. Sekarang ia tahu, mungkin hanya armament yang dapat melukai golem itu dengan cukup parah.

Terbukti hanya dengan satu serangan nya, terdapat bekas yang cukup dalam di kaki golem. Golem terus sebut juga semakin mewaspadai Izuna, karena memang hanya ia yang mengejutkannya.

" teman-teman, kelihatannya golem ini hanya lemah pada armament ku, jadi kalian awasi saja keadaan sekitar jangan sampai musuh menyerang kita dengan tiba-tiba. Akan kurus sendiri golem ini!! " mereka yang mendengar perkataanku menjadi lebih mengawasi sekitar, mereka menyerahkan golem itu padaku.

Aku kembali berduel dengan golem itu, aku juga beberapa serangannya. Serangan golem itu sangat kuat, bahan HP ku berkurang sepuluh persen hanya dengan sekali serang.

Kalau bukan karena banyaknya potion yang kumiliki, aku pasti tak alan bertahan lebih dari lima menit melawan golem ini. Saat HP golem itu tinggal 30%, tiba-tiba kekuatan golem itu meningkat pesat.

Jadi seranganku yang sebelumnya mengenai golem, sekarang jadi ada beberapa yang meleset. Tapi itu tak jadi masalah untukku karena aku juga memiliki kecapatanku yang cukup tinggi.

Kami bertukar serangan lebih dari setengah jam, dan golem itu terlihat terluka cukup parah, aku kembali menyerangnya tak lama kemudian aku berhasil mengalahkan golem itu. Tapi tak lama kemudian kesadaranku hilang, aku pun pingsan tepat setelah golem itu mati.

*****

" eh, Izuna itu tak apa-apa?? " tanya Edna yang mencemaskan keadaan Izuna. Memang dari tadi kulihat ia seperti kewalahan menghadapi seekor golem sendirian. Ia terus menerima serangan dari golem itu dan juga selalu meminum potion dalam waktu dekat.

Persediaan potionnya seolah tanpa batas, memang dia pernah berkata jika punya skill alchemy, tapi apa seorang alchemy biasa punya potion sebesar dirinya.

Tak lama kemudian mereka sama-sama kelelahan karena pertarungan keduanya, tapi Izuna kembali menyerang golem itu tanpa henti, dan akhirnya ia mampu menghabisi golem besi itu sendirian.

Niatnya mau merayakan kemenangan itu, tapi hal yang buruk terjadi. Izuna langsung jatuh pingsan setelah berhasil mengalahkan golem tadi. Kami buru-buru berlari ke arah Izuna.

" tenang, ia cuma kelelahan ditambah kehabisan mana!! " aku menenangkan Edna yang kekuatan sangat khawatir dengan keadaan Izuna.

" ia hanya perlu tidur beberapa saat untuk memulihkan tenaganya yang terkuras! " sambungku yang masih berusaha menenangkan Edna.

Akhirnya Edna kembali tenang, kami menunggu sampai Izuna sadar dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Aki juga mengumpulkan item drop yang kami dapatkan.

*****

Setelah tertidur selama lebih dari dua jam, Izuna pun sadar kembali. Ia langsung duduk dan bersandar di dinding kemudian.

"  sudah berapa lama aku pingsan?? " itulah kalimat pertama yang ia ucapkan setelah bangun dari pingsannya.

"  kurang lebih dua jam! " belum sempat aku membalas perkataan Izuna, Edna segera menjawab pertanyaan itu.

"  hah, lama sekali yaa!!  Lalu bagaimana dengan item drop golem itu???"  hhhh, ia masih saja memikirkan item drop saja, sebenarnya seberapa sih kecintaan nya pada uang. Bukannya meminum potion ia malah memikirkan item drop.

" hey, paling tidak pulihkan dirimu dulu sebelum memikirkan yang lain!! " aku langsung memarahi Izuna, bukannya memikirkan dirinya sendiri ia malah memikirkan uang. Memang benar meski kita mati di game ini, kita pasti akan dihidupkan kembali ke kota atau desa terakhir kami berada, tapi yaa hargailah hidupmu walaupun itu hanyalah game.

Izuna segera menuruti perkataanku dan mulai meminum potion yang ia punya. Setelah cukup waktu, akupun mulai memberikan item drop yang dijatuhkan golem itu.

Setelah merasa sudah cukup istirahatnya, kami melanjutkan perjalanan. Lagi-lagi kami bertemu dengan pintu besar, tanpa pikir panjang, kami segera membukanya.

Didalamnya ada sebuah makhluk berjubah hitam berkerudung sedang melakukan sebuah ritual. Dengan beberapa lingkaran sihir yang tergambar di lantainya. Dialah yang disebut dengan pengikut iblis yaitu lich.

*****

Jangan lupa like, share dan comment agar author tetap semangat melanjutkan cerita ini :-)

Nächstes Kapitel