webnovel

Makanan sisa

Makanan sisa

Pada suatu night, 4 manusia favorit author sedang makan malam di tempat umum dengan lauk kesukaan botak kembar kesayangan kita semua, yaitu ayam goreng. Dan saat mereka baru saja menghabiskan 3/4 makanan mereka, fenomena alam terjadi, datang seekor kucing dan mulai mengerang-ngerang sambil mengelus-ngelus dirinya ke kaki 4 manusia itu.

Abdullah :

"Ah, kamu mau makan juga ya?".

Kucing :

"Meow meow" *sambil menatap dengan tatapan iba.

Abdullah :

"Nih makan saja ayamku, toh aku udah cukup kenyang, jadi nasi saja sudah cuku...".

...

Abdullah sempat terdiam ketika melihat kucing itu malah pergi menjauhi ayam 1/2 utuh yang sudah dia berikan, tentu saja Abdullah kaget karena dia tidak mengira hal itu akan terjadi, dan setelah bertapa sebentar, tahulah sebabnya kenapa kucing itu pergi.

Abdullah :

"Astaga!, aku gak sadar kalau ayamku ini sudah kukasih sambel pedas, pantas kucing ini tidak mau memakannya, kalau begitu...IBU!!, AKU SUDAH SELESAI, TAPI AKU TAMBAH AYAM GORENG 1 LAGI!, TAPI GAK PAKAI NASI YA!" *sambil mengembalikan piring kotornya ke pedagang.

Kucing :

"(Bwahahaha, dasar manusia lemah! Dengan modal guling-guling dan menatap manja aja sudah terlena dengan keanggunanku, memang dasar makhluk murahan)" *sambil tersenyum jahat.

Abdullah :

"(Ah dia tersenyum, pasti dia senang dapat makanan enak setelah sekian lama makan makanan sisa, memang melihat orang yang kita bantu merasa senang bisa membuat perasaan kita menjadi lega ya)" *sambil tersenyum manis.

[POSITIVE]

-----------------

Lucien :

"Apa?, lu mau makan juga?" *sambil melotot ke arah si kucing.

Kucing :

"Meow meow me...MEOOOWANCOOK!"

Dan sang kucing langsung saja meloncat kesana-kemari sambil kejang-kejang seperti kerasukan penyakit siput gila saat si Lucien menyiram mata kucing itu dengan sambel cair dari mejanya.

Lucien :

"Usaha dulu dong kalau mau dapat makan, dan baguslah buat lu, karena lu punya bakat alami sexy dancer dan cukup menghibur, NIH!!, MAKAN NIH UPAH LU!!!, BWAHAHAHA" *sambil melemparkan tulang ayam dengan kecepatan sonik dan tepat ke kepala kucing malang itu.

Kucing :

"(Manusia jahanam! Memang benar-benar makhluk gak punya hati! Aku harap kau kena karma Indosiar!!) *sambil menunjukan jari tengahnya.

[NEGATIVE]

-------------------

Budi :

"Apa?, kau mau makan juga?" *sambil melirik kearah si kucing.

Kucing :

"Meow meow" *sambil menatap dengan mata iba.

Melihat tatapan yang sering membuat manusia luluh hati itu, segera saja Budi mencuil sedikit ayamnya, dan setelah dia bersihkan dengan air cebokan agar sambel dagingnya itu hilang, diapun segera memberikan daging itu ke sang kucing.

Kucing :

"(Cih, dikasih sedikit, dasar makhluk pelit)" *sambil menatap jengkel ke arah Budi.

[REALISTIS]

-------------------

Izami :

"Apa cing?, kamu mau makan juga?" *sambil tersenyum lebar ke arah korbannya itu.

Kucing :

"Meow meow" *sambil memelas dan melirik dengan tatapan iba.

Izami :

"Apa?, kau mau daging ayam ini?....nyam-nyam-nyam....hmmm, memang enak banget sih, pantesan kamu mau ini" *sambil memakan daging ayamnnya perlahan-lahan dengan lebay.

Kucing :

"Meeooooow, meeeooow (iya mau!, iya gue mau)" *sambil ngiler tak karuan.

Izami :

"Oh, kamu tidak mau daging, ok, bagaimana dengan kulit...*slurp-slurp...hmmmmmmm... renyah lho" *sambil menjilat-jilati kulit ayamnya yang renyah dan gurih.

Kucing :

"MEEEOOOWW!! MEOOW!! (IYA MAUUUU DASAR ORANG LEBAY)" *sambil mengibas-ngibaskan ekornya.

Izami :

"Eeeeeeeeh, kamu juga gak mau, oh begitu ya, kamu kucing vegetarian rupanya, ahahaha, aku kira apaan, bilang dong daritadi, nih buat kamu" *sambil melemparkan timun ke kucing itu.

...

...

Izami :

"Ah, sama-sama, aku tahu kalau aku ini tampan dan baik kok, gak perlu muji-muji aku. Nah, kalau begitu aku makan duluan yang cing....hmmmm, enyyaaaak" *sambil memakan secara perlahan-lahan dengan wajah manja demi pencitraan.

Kucing :

"Meow me....ow (dasar an.....jing)" *sambil memasang wajah yang bisa kita tebak.

[NGAWUR/GAK JELAS]

Nächstes Kapitel