webnovel

Mencontek

Pada suatu day, para 4 main character kesukaan kita sedang menghadapi suatu ujian di kelasnya, namun tiba-tiba kejadian yang selalu dialami oleh para murid paling tidak 3x seumur hidup mereka datang tanpa peringatan, yaitu teman yang mau meminta contekan.

Teman :

"Hei, jawaban nomer 1001-1004 apa?" *sambil berbisik-bisik.

Abdullah :

"ABCD" *sambil ikut berbisikan.

Teman :

"Ok, thanks amigo (teman)" *sambil memberikan jempol.

Abdullah :

"Sama-sama" *sambil mengedipkan mata.

[POSITIVE]

------------------

Teman :

"Hei, jawaban nomer 1001-1004 apa?" *sambil berbisik-bisik.

Lucien :

"A B G, A Y N"

Teman :

"Ok, thank.....eh tunggu G Y N?, maksud lu apaan?" *sambil garuk-garuk kepala.

Lucien :

"Ah Bu Guruuu, Ada Yang Nyonteeek!!" *sambil angkat tangan dan berteriak kencang.

BRAAAK!!

Mendengar suara lantang dari Budi barusan, langsung saja guru Mega Killer yang menjadi pengawas ruangan itu berdiri sambil mengangkat kursi, setelah itu diapun berteriak...

Guru :

"CUKK!!, SIAPA ANAK HARAM YANG BERANI NYONTEK DI KELAS GUA HAA?, SUDAH BOSAN SEKOLAH YAA?!!" *sambil berjalan kearah bangku Budi.

Teman :

"Eh bangsat!!, ngapain lu teriak-teriak begitu kamprett??!!, gua bakal mati woi!!...uhuhuhuhu" *sambil memukul-mukul Lucien dan menangis.

Lucien :

"(Mampus, memang enak gue aduin, memang lu pikir gue yang sudah belajar mati-matian mau dapat nilai yang sama dengan lu yang enggak belajar dan dengan enaknya bisa dapat nilai bagus haa?, sory njing, gue gak sesuci itu)" *sambil tersenyum puas melihat ajal temannya semakin dekat.

[NEGATIVE]

--------------------

Teman :

"Hei, jawaban nomer 1001-1004 apa?" *sambil berbisik-bisik.

Budi :

"No 840-844 apa dulu, aku gak mau kalau cuma lu ya untung, aku maunya untung 50:50" *sambil terus menulis tanpa menoleh.

Teman :

"Eh kampret, nomer itu saja kau belum selesai apalagi nomer 1000, kau mau jebak akukan dasar sialan?!" *sambil menunjuk jari tengah.

Budi :

"(Padahal aku sudah selesai karena aku hanya mengerjakan yang aku paham dulu tahu, kebetulan saja nomer 840-844 aku tidak tahu jawabannya, jadi aku pikir kita bisa barter jawaban, tapi lu malah...) Ok, terserah lu aja" *sambil bersikap acuh tanpa menoleh sekalipun.

[REALISTIS]

--------------------

Teman :

"Hei, jawaban nomer 1001-1004 apa?" *sambil berbisik-bisik.

Mendengar temannya bertanya padanya, Izami pun menunjukan lembar jawabannya yang dimana isinya benar-benar mengejutkan temannya.

Teman :

"Eh sempak!!, kau bahkan belum sampai nomer 800" *sambil tepuk jidat.

Izami :

"Ahahahaha, sory ya, aku kebanyakan mikir mimpi basahku tadi malam, jadi apa aku boleh lihat..."

Teman :

"Dasar babi gila, urus saja tugasmu sendi..."

Izami :

"Ok bangsat, jadi tolong jangan berisik ya, aku tidak mau konsentrasiku terganggu"

Teman :

"Dasar gak waras kau, jangan bicara denganku" *sambil memalingkan wajahnya dari Lucien.

Izami :

"(Fiuh, untung saja dia kejebak, dia gak tahu kalau aku sengaja tidak mengisi jawabannya duluan agar dia gak bisa bertanya dan sekaligus tidak bisa mencontekku ya?, pffft, hihihi, aku tidak sabar melihat ekprsi menyesalnya nanti)" *sambil tersenyum lebar.

Setelah itu, Izami pun melanjutkan kembali mengisi soal ujiannya, sedangkan temannya masih saja memikirkan soal yang menggangu pikirannya itu.

10 menit kemudian, ujianpun berakhir, dan segera saja semua murid langsung mengumpulkan lembar jawaban masing-masing, dan si teman itu tidak mengira kalau Izami akan mengumpulkan lembar jawabannya bersamaan dengannya.

Teman :

"Eh, kamu sudah selesai Iz?, apa kau sudah isi semua soalnya?, tidak boleh ada jawaban yang kosong lho"

Izami :

"Oh, tentu saja dong, dengan kekuatan imajinasi" *sambil mengedipkan matanya.

Teman :

"(Pfft, dia cuma ngisi asal-asalan ternyata, aku ingin melihat nilainya yang jelek dan wajah sedihnya lho, hihihi, aku tidak sabar untuk hari bes...)".

Dan esoknya, si teman ini jatuh pingsan setelah melihat nilai dirinya yang merasa pintar itu mendapatkan nilai 74, dan si Izami malah mendapatkan nilai 100.

Izami :

"(Ahahahaha, wajah shock gobloknya itu lho, pfftt, benar-benar karya seni banget deh, ahahahahahaha, ra..rasanya bagian bawahku jadi basah deh setelah melihatnya, aduh-aduh-aduuuuh, se..seharusnya aku simpan fotonya dulu saat dia masih pingsan, buat kenang-kenangan begitu)" *sambil berguling-guling ditanah.

[NGAWUR/GAK JELAS]

Nächstes Kapitel