webnovel

Sumpah Aaron

Jack terlihat menggila didepan coffe shop milik Anne yang saat ini sudah berganti kepemilkan, tuan George sang pemilik baru langsung merombak coffe shop itu dalam satu malam. Nampak wanita seksi berlalu lalang di dalam coffe shop itu, rupanya tuan George memperkerjakan para gadis cantik nan seksi di coffe shop itu untuk menarik perhatian pelanggan.

"Marianne....fuck!!!"

"Beraninya kau menjual tempat ini tanpa sepertujuanku,"

"Arrggghhh Anne..."

Jack berteriak didepan coffe shop milik tuan George sehingga membuat semua orang yang melintas langsung menoleh ke arah Jack yang nampak meluapkan emosinya, pasca tau kalau coffe shop cozy dan menyenangkan tempatnya bekerja selama satu setengah tahun sudah diubah menjadi coffe shop yang dipenuhi wanita seksi untuk menjerat pria hidung belang.

"Aku tay kau kecewa nak, kalau kau mau kau bisa bekerja di coffe shop milikku ini. Dengan wajah tampanmu itu aku yakin banyak wanita yang akan datang," ucap tuan George pelan sambil melipat kedua tangannya di dada tepat dihadapan Jack yang sedang lepas kendali.

Buggh

Jack melancarkan pukulannya sehingga mengenai perut tuan George yang sontak membuat pria tua mesum itu tersungkur di tanah.

"Jaga ucapanmu, memangnya kau fikir kau bicara dengan siapa hah!!!dimana pemilik lama tempat ini?"tanya Jack penuh emosi sambil mencengkram kerah baju tuan George.

"A-aku tak tau," jawab tuan George tergagap.

"Jawan dimana dia dan kenapa dia sampai menjual tempat ini, aku yakin kau pasti sudah berbuat curang kan!!!"hardik Jack tak percaya dengan perkataan tuan George.

"Aku tak tau...aku benar-benar tak tau, kemarin dia memasang iklan tempat ini dan aku langsung membelinya karena memang aku sudah lama menginginkan tempat ini," sahut tuan George jujur.

"Mana buktinya kalau nona pemilik tempat ini yang menjualnya ?" tanya Jody sang kepala pengawal pribadi jack ikut bicara.

"Tunggu...aku cari dulu tuan," jawab tuan George tergagap, setelah berkata seperti itu ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan mencari aplikasi jual beli properti yang kemarin ia gunakan utnuk bertransaksi dengan Marianne.

Tak lama kemudian tuan George menunjukkan aplikasi jual beli properti itu pada Jack, Jack menatap layar ponsel tuan George tanpa berkedip. Wajahnya semakin terlihat tak bersahabat ketika ia melihat iklan kedua yang dipasang oleh Marianne, sebuah iklan yang menampilkan satu apartemen tipe studio milik Marianne yang juga sudah terjual. Jack kehabisan kata-kata saat melihat semua itu, ia hampir saja membuang ponsel milik tuan George kalau sang pemilik tak langsung mengambilnya dengan cepat untuk menyelamatkan ponselnya, ponsel itu sangat penting baginya karena banyak nomor wanita seksi nan cantik yang tersimpan di ponsel itu.

Setelah merasa urusannya sudah selesai tuan George pun meninggalkan Jack dan anak buahnya, ia tak mau berlama-lama dengan para pria itu. Dengan perut sakitnya yang baru saja dipukul oleh Jack tuan George langsung masuk ke dalam coffe shop miliknya yang sudah ramai dengan pengunjung, menggunakan wanita cantik sebagai pelayan merupakan sebuah ide brilian karena dengan itu pengunjungnya semakin betah ada di tempat usaha barunya. Dalam sekejap coffe shop milik Anne yang tenang dan nyaman berubah seperti sebuah cafe yang dipenuhi asap rokok dan gelak tawa para lelaki hidung belang yang berhasil menggoda para pelayan .

"Tuan ayo kita pergi dari sini, sepertinya yang dikatakan pria tua itu benar. Nona Anne sudah menjual tempat ini padanya, saya baru saja mengecek bukti transaksi mereka kemarin dan hasilnya adalah benar tempat ini sudah menjadi milik pria itu," ucap Jody pelan.

"Aku tau Jody, aku tau kalau tempat ini sudah menjadi milik pria itu. Yang menjadi pertanyaanku sekarang kemana Anne pergi, dia tak hanya menjual tempat usahanya akan tetapi dia juga menjual apartemennya juga. Kalau dia sudah menjual semuanya kemana wanita itu berada saat ini Jod?" tanya Jack penuh sesal, ia menyesali perbuatannya kemarin yang marah-marah tanpa sebab pada Anne.

"Kita bisa mencarinya nanti tuan, yang penting kita pergi dulu dari tempat ini. Kita harus segera ke bandara tuan, meeting anda dengan tuan Ahmed dari Dubai akan diadakan nanti malam. Kita tak boleh telat sampai di Dubai tuan," ucap Jody lirih mencoba mengingatkan tentang klien penting Jake malam ini.

Mendengar perkataan sang bodyguard Jack terdiam beberapa saat, tak lama kemudian Jack pun akhirnya mengikuti perkataan sang bodyguard. Dengan langkah gontai Jack berjalan menuju ke sebuah mobil yang sudah menunggu mereka, setelah Jack masuk kedalam mobil tak lama mobil itupun pergi meninggalkan coffe shop milik Anne yang sudah berpindah tangan.

"Maafkan aku Anne," ucap Jack tanpa sadar, ia tak tau ada apa dengan dirinya saat ini.

Jack kemudian memejamkan kedua matanya karena perjalanan ke bandara masih membutuhkan waktu dua puluh menit lagi, ia harus tampil prima dihadapan klien besarnya nanti malam. Maka dari itu ia memilih untuk beristirahat sebentar sebelum pergi ke Dubai.

Sepuluh menit setelah Jack pergi nampak mobil Aaron berhenti didepan coffe shop milik Anne, sama seperti Jack yang kaget Aaron pun tak kalah shock saat tau Anne sudah menjual coffe shopnya. Raut kekecewaan nampak tergambar jelas di wajah Aaron, bunga yang ia bawa langsung jatuh ke tanah saat tau kalau Anne tak hanya menjual tempat usahanya saja tapi ia juga menjual apartemennya.

"Kenapa kau pergi secepat ini Anne, aku baru mengenalmu dan merasa nyaman denganmu tapi kenapa kau harus menghilang lagi dari hidupku. Apakah aku tak punya kesempatan untuk dekat denganmu Anne," ucap Aaron lirih, kedua matanya berkaca-kaca menatap bagian depan coffe shop milik Anne.

"Aku bersumpah akan mencarimu Anne...aku Aaron Sean Connery sudah memutuskan akan mencarimu sekali lagi, aku sudah memutuskan untuk mendapatkan mu Anne..."

Bersambung

Nächstes Kapitel