webnovel

102.

"Aku mencintaimu," ujar Kalan akhirnya setelah melepaskan bibirnya dari kening Elektra .

Elektra tersenyum. "Aku juga mencintaimu," ujar Elektra cepat dan mengecup bibir Kalan , mengalihkan perhatian pria itu. Sekaligus mencoba menyembunyikan wajahnya yang pasti kini sudah merah padam.

"Tunggu, tunggu…" Kalan memundurkan tubuhnya, menjauhkan bibirnya dari jangkauan Elektra . "Kau bilang apa, Na~ya?" Kalan mencoba menahan tawanya yang ingin menyembur keluar.

"Kau tuli? Jangan mengerjaiku karena aku tidak akan tertipu dan tidak, aku tidak akan mengulanginya lagi!" ujar gadis itu ketus.

Kalan terkekeh melihat gadisnya. "Ya baiklah, tapi tanpa kau mengulangnya pun aku sudah merekamnya dengan jelas di otakku."

"Tukang pamer," cibir Elektra .

"Aku? Tidak," jawab Kalan datar.

"Lagipula kita masih memiliki banyak waktu kan? Aku akan tetap menunggu sampai kau mau mengatakannya setiap hari padaku," goda Kalan .

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com