webnovel

64. Pria yang Mencurigakan

"Kalau memang serangan bom di Makassar adalah awal, apapun yang terjadi kita harus menjadikan serangan bom kemarin adalah serangan terakhir. Kalian mengerti!" ujar Kalan kepada semua orang.

"Mengerti!" jawab semua orang dengan tegas.

"Ya sudah, rapat selesai! Kembali bekerja!" perintahnya kepada semua orang.

Semua orang meninggalkan kursi rapatnya masing masing. Sekarang di ruangan rapat tersebut hanya menyisakan Biru dan juga Kalan.

"Oh, ya, Ru, bagaimana dengan kawasan Kalibata yang sedang kau selidiki? Ada kabar terbaru?" tanya Kalan menoleh ke arah Biru.

"Belum ada." Biru menggeleng pelan. "Nanti malam aku akan pergi ke sana lagi. Semoga saja ada informasi baru dari informanku," imbuhnya kemudian.

"Hehm, baiklah," ujar Kalan mengangguk mengerti. "Ngomong ngomong, siapa informanmu?" tanyanya kemudian karena memang sejak awal Biru tak mengatakan kepadanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel