webnovel

Rumah Lama Tuan Vampir (2)

Aku melangkahkan kakiku ke arah halaman rumah yang sangat besar. Lingkungan nya sangat bersih dengan hamparan langit biru di atas.

Tanganku mengambil sebuah bunga di atas halaman. Bunga putih yang sangat cantik.

Srek, ""Bunga ini sama sekali tidak berpengaruh"" seruku melihat dengan tatapan dingin dan membuang bunga itu.

_

_

Aku tidak menyukai siapapun termasuk makhluk hidup lainnya. Hewan ataupun tumbuhan hanyalah benda yang tidak penting.

_

_

Tak

Tak aku melangkah menuju ke dalam rumah dan melihat keadaan rumah yang masih bersih karena rutin di bersihkan.

'"Siapa Sebenarnya yang bersihkan?"" tanyaku dalam hati. Ini aneh, rumah ini tidak pernah di berikan oleh siapapun. Dan tidak ada pelayan yang ditugaskan untuk membersihkan.

Jangan jangan pembunuh itu..

_

_

_

Aku mencolek pintu dan merasakan sedikit debu disana. Sudah berhenti di bersihkan sejak beberapa tahun yang lalu.

Waktu itu cukup bertepatan dengan waktu dimana pengusiran wanita itu.

_

_

Srek, pintu berbunyi dan kedua manik mataku menatap kearah dalam ruangan.

Masih sama ...

_

_

Tak

Tak

aku mengarah ke dapur. Masih lengkap dengan persediaan teh darah.

Srek,..

Aku meraih sebuah cangkir teh dan merasakan ada sesuatu yang aneh. Bau seorang wanita...

Bukan bukan manusia , bukankah aku hidup sendiri disini..

_

_

Aku berjalan ke arah tempat kerja dan mulai mencari dokumen. Dokumen lama yang menceritakan aku mencari pegawai.

Tetapi tidak ada sama sekali tidak ada, berarti kenapa aku bisa mendapatkan pelayan kalau tidak ada surat.

Mungkin saja..aku hanya salah sangka , bisa saja yang namanya "nine" itu orang lain bukan istri nya yang itu.

Bisa saja.., tetapi ada bau seorang wanita bukan manusia , dan hanya bau itu yang ada disini.

_

_

Tak

Tak

aku menghela nafas panjang , benar benar aneh. Hah, mungkin saja wanita lain yang mereka maksud.

Srek.., "Akh" seru ku agak keras. Tanpa sengaja kakiku menyentuh benda keras.

Aku mengaduh dan melihat ke arah benda itu. Sebuah benda yang cantik , sebuah kalung merah.

Kalung? , aku ingat semua interior yang ada ditempat ini. Tetapi tidak ingat ada sebuah kalung.

Srek,..

Aku mengambil kalung itu dan melihat dengan seksama. Berwarna merah darah , dan ada itu milik seorang wanita..

Siapa...

Deg

Deg

Tiba tiba denyut jantung ku berbunyi. Aku melihat dengan keadaan remang remang. aneh sakit kepala nya bertambah parah saat memegang kalung ini.

Deg

Deg

_

_

"Bem sama, betulkah ini untukku" seru sebuah suara.

Aku melihat dengan remang remang. Sakit kepalaku bercampur dengan sebuah percakapan.

Sosok yang menyerupai ku berjalan dan mengelus pipi wanita itu. Membuat wanita itu tersipu.

"Betul kau pantas mendapatkannya"

"Be.. benarkah?"

"Iya..nine"

Deg

Deg

_

_

Srek, aku melempar kalung itu dan menunduk dengan kepala sangat sakit.

""Hah..""

""Hah..""

Perlahan aku bisa menstabilkan nafasku, aku memandang ke arah kalung itu. Masih bagus dan tahan lama.

Wanita itu.. benar benar mirip dengan ... pembunuh itu..

_

_

Nächstes Kapitel