Fruit 1375: Dikira Penunggu Kelimutu
Rombongan Medo merasa ciut ketika mereka melihat ular sanca besar yang melingkar di depan mulut gua. Memang ular itu hanya meringkuk saja di sana tanpa bergerak lagi, namun tetap saja itu membuat mereka ketakutan.
Namun, Jovano terus meyakinkan mereka bahwa ular itu akan terus di sana sampai nanti akan pergi sendiri dan tidak akan masuk ke dalam gua.
Karena anggota rombongan Medo masih belum yakin akan ucapan Jovano, maka Jovano pun membuat keputusan. "Baiklah, kalau begitu, aku akan berbaring di tempat yang paling dekat dengan mulut gua. Maka, kalau ular itu masuk, biar aku yang menghalaunya lebih dulu."
"Jo, apakah itu akan baik-baik saja?" Medo bertanya dengan raut cemas.
Jovano mengangguk yakin. "Ya, tenang saja, aku membawa pisau belati." Dia mengeluarkan sebilah belati besar. "Kupikir ini cukup untuk melawan ular itu jika dia memang nekat masuk ke sini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com